Lintas 12 – Presiden Jokowi memperingatkan agar tidak berpuas diri saat Indonesia menemukan kasus Omicron pertama.
Presiden Indonesia Joko Widodo mendesak orang-orang untuk tetap berpegang pada protokol kesehatan dan memastikan mereka divaksinasi terhadap COVID-19, setelah negara terpadat keempat di dunia itu mendeteksi kasus domestik pertamanya dari varian Omicron.
Jokowi, seperti yang diketahui presiden, mengatakan kedatangan varian yang sangat dapat ditularkan, yang telah dilaporkan di lebih dari 70 negara, tidak dapat dihindari dan memperingatkan masyarakat agar tidak berpuas diri sementara langkah-langkah yang kurang ketat diberlakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya meminta orang-orang yang belum menerima vaksin dua kali, segera pergi ke fasilitas kesehatan dan mendapatkan vaksin,” katanya dalam pidato yang disiarkan langsung.
“Meskipun situasi domestik sudah mendekati normal, jangan mengendur menerapkan protokol kesehatan.”
Varian itu terdeteksi pada Rabu malam di seorang karyawan rumah sakit Wisma Atlet di Jakarta, yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
Indonesia telah mencatat lebih dari 4,2 juta kasus virus corona dan 143.000 kematian akibat COVID-19, tetapi kasus harian telah turun secara dramatis sejak pertengahan tahun ini dan banyak pembatasan telah berkurang.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan sejauh ini belum ada penularan masyarakat yang diketahui, tetapi ada lima kasus yang diduga Omicron.
Mereka termasuk dua orang Indonesia yang baru saja kembali dari Amerika Serikat dan dari Inggris, dan tiga warga negara China yang saat ini dikarantina.
Pihak berwenang sedang menunggu sekuensing genomik untuk menentukan apakah itu adalah varian Omicron.
Sekitar 38% dari populasi Indonesia sekitar 270 juta telah memiliki dua dosis vaksin COVID-19.
Varian Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan Hong Kong bulan lalu. Tetangga Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina juga melaporkan kasus Omicron, sebagian besar diimpor.
Bukti awal menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 mungkin kurang efektif terhadap varian, yang juga membawa risiko infeksi ulang yang lebih tinggi, kata Organisasi Kesehatan Dunia.
Indonesia mulai vaksinasi COVID-19 untuk anak kecil
Indonesia mulai memvaksinasi anak-anak sekolah dasar berusia 6-11 tahun terhadap COVID-19 pada hari Selasa, menjadi salah satu dari sedikit negara di Asia yang memulai inokulasi massal untuk anak-anak.
Vaksinasi terhadap virus untuk kelompok usia ini telah menjadi masalah sensitif di beberapa negara. Eropa baru saja memulai vaksinasi untuk anak-anak yang lebih muda, tetapi negara-negara di sana mengejar strategi yang berbeda karena kurangnya data telah membuat kemenangan atas orang tua lebih sulit.
Anak-anak dan remaja dipandang sebagai pemancar virus tanpa disadari kepada orang-orang berisiko tinggi dan para ahli mengatakan menginokulasi mereka adalah langkah penting untuk menjinakkan pandemi.
Kampanye Indonesia dimulai dengan 100 anak menggunakan China’s Sinovac (SVA). O) vaksin. Mereka termasuk di antara 26,5 juta yang ditargetkan untuk imunisasi di Indonesia, yang dulunya merupakan episentrum COVID-19 di Asia.
Muhammad Avisena, 11, mengatakan rasa sakit suntikan itu sepadan dibandingkan dengan potensi menderita sakit.
“Ini akan lebih menyakitkan jika terpapar COVID-19 karena paru-paru akan rusak dan terinfeksi,” katanya setelah injeksi.
Ibunya, Siti Nuriyah Safitri, mengatakan vaksinasi akan membantu anak-anak kembali ke sekolah lebih cepat setelah hampir dua tahun mengalami gangguan.
“Saya merasa buruk bagi anak-anak jika sistem pembelajaran tetap seperti ini,” katanya.
Dia menambahkan bahwa di sekolah putranya hanya 50% dari anak-anak yang hadir setiap hari, dengan mereka yang tidak datang ke sekolah melakukan pelajaran online.
COVID-19 telah menginfeksi 4,2 juta orang dan menewaskan lebih dari 143.000 di Indonesia, di mana sekitar 38% dari 270 juta penduduk telah divaksinasi.
Di Asia, China telah mulai memvaksinasi anak-anak berusia 3 tahun ke atas, sementara Kamboja memberikan vaksin pertamanya untuk anak-anak pada bulan September. Singapura akan segera mulai memvaksinasi anak-anak berusia 5-11 tahun.
Lintas 12 mengabarkan info seputar Presiden Jokowi memperingatkan agar tidak berpuas diri saat Indonesia menemukan kasus Omicron pertama dan Indonesia mulai vaksinasi COVID-19 untuk anak kecil.