Mendikbudristek Tolak Usulan Bahasa Melayu Sebagai Bahasa Kedua ASEAN

Kamis, 7 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam foto yang dirilis oleh Istana Kepresidenan Indonesia ini, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob, kiri, berbicara saat Presiden Indonesia Joko Widodo memandang selama konferensi pers setelah pertemuan mereka di Istana Merdeka di Jakarta, Indonesia, Jumat, 1 April 2022. [Foto: Istana Kepresidenan/AP]

Dalam foto yang dirilis oleh Istana Kepresidenan Indonesia ini, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob, kiri, berbicara saat Presiden Indonesia Joko Widodo memandang selama konferensi pers setelah pertemuan mereka di Istana Merdeka di Jakarta, Indonesia, Jumat, 1 April 2022. [Foto: Istana Kepresidenan/AP]

Lintas12.com – Mendikbudristek Tolak Usulan Bahasa Melayu Sebagai Bahasa Kedua ASEAN.

Mendikbudristek Nadiem Makarim menolak usulan Malaysia untuk menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa kedua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). 

Dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Senin (4 April) malam, Makarim mengatakan bahasa Indonesia lebih layak dipertimbangkan sebagai bahasa ASEAN, dengan mempertimbangkan keunggulan sejarah, hukum, dan kebahasaannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tentu menolak usulan tersebut.

“Namun karena adanya keinginan dari teman tetangga kita untuk mengajukan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi ASEAN, tentunya keinginan ini perlu dipelajari dan didiskusikan lebih lanjut di tingkat regional.”

Ia menambahkan: “Saya menghimbau seluruh masyarakat untuk bahu membahu dengan pemerintah untuk terus memberdayakan dan membela bahasa Indonesia.”

Baca juga:  Tujuh Pasal Progresif dalam RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual: LPSK

Pernyataan menteri itu muncul setelah Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan pada 1 April bahwa Presiden Joko Widodo telah menyetujui saran Putrajaya untuk mengusulkan bahasa Melayu sebagai bahasa ASEAN suatu hari nanti.

Berbicara bersama Bapak Widodo dalam konferensi pers bersama selama kunjungan kerjanya ke Jakarta, pemimpin Malaysia itu mengatakan: “Kami setuju untuk mengusulkan untuk memperkuat bahasa Melayu, sehingga suatu hari nanti dapat menjadi bahasa ASEAN.” Pak Widodo terlihat mengangguk.

“Saya yakin apa yang kita lakukan hari ini akan bermanfaat bagi rakyat kedua negara dan saya yakin kita akan mempererat hubungan persaudaraan yang erat antara Malaysia dan Indonesia,” kata Ismail Sabri di Istana Merdeka.

Baca juga:  Eropa Mengalami Kemunduran dalam Menghormati Wanita

Bulan lalu, Ismail Sabri mengatakan Malaysia akan berdiskusi dengan para pemimpin regional untuk menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa kedua ASEAN.

Ia mengemukakan, selain Malaysia, bahasa Melayu sudah digunakan di beberapa negara ASEAN seperti Indonesia, Brunei, Singapura, Thailand Selatan, Filipina Selatan, dan sebagian Kamboja.

Ada juga populasi kecil penutur bahasa Melayu di Laos, katanya kemudian.

“Makanya di seluruh ASEAN ada orang yang bisa berbahasa Melayu. Oleh karena itu tidak ada alasan mengapa kami tidak dapat menjadikan bahasa Melayu sebagai salah satu bahasa resmi ASEAN,” kata Ismail Sabri.

Makarim juga menulis dalam pernyataannya pada hari Senin bahwa di tingkat internasional, bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang paling umum di Asia Tenggara. Dia mengklaim bahwa itu diucapkan di 47 negara di seluruh dunia.

Baca juga:  Lebih dari 129.000 Jemaah Haji Sudah Pulang ke Indonesia, 712 Jiwa Meninggal Dunia

Bahasa Indonesia juga telah diajarkan kepada orang asing oleh 428 institusi, dan juga sebagai mata pelajaran di sejumlah kampus kelas dunia di Eropa, Amerika Serikat, Australia, serta di beberapa universitas terkemuka di Asia, kata mantan CEO Gojek itu. .

“Dengan segala kelebihan yang dimiliki bahasa Indonesia dari segi sejarah, hukum dan kebahasaan, serta bagaimana bahasa Indonesia menjadi bahasa yang diakui secara internasional, sudah sepatutnya bahasa Indonesia menempati posisi terdepan, dan jika memungkinkan, menjadi bahasa kerja untuk pertemuan resmi ASEAN, ” dia menambahkan.

Lintas 12 – Portal Berita Indonesia terbaru – Mendikbudristek Tolak Usulan Bahasa Melayu Sebagai Bahasa Kedua ASEAN.

Berita Terkait

Anggaran Pendidikan 2024 Mencapai Rp660,8 Triliun, Mendorong Peningkatan Kualitas Pendidikan
Permendikbud 46/2023 untuk Mencegah Perundungan di Sekolah
Fenomena Gray Divorce, Apa Maksudnya?
Masyarakat Butuh Literasi Keuangan Agar Tidak Terjerat Pinjol Ilegal: MPR
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 61 Telah Dibuka, Ini Cara Daftar!
Catat! Peserta Seleksi PPPK Guru Minimal Lulusan S-1/D-4
Pendaftaran CPNS 2023 Resmi Dibuka, Inilah Daftar Instansi yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Mendaftar
Pendaftaran PPPK Guru 2023 dan Rincian Materi Seleksi

Berita Terkait

Kamis, 12 Oktober 2023 - 20:11 WIB

Anggaran Pendidikan 2024 Mencapai Rp660,8 Triliun, Mendorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

Selasa, 10 Oktober 2023 - 17:33 WIB

Permendikbud 46/2023 untuk Mencegah Perundungan di Sekolah

Sabtu, 7 Oktober 2023 - 18:39 WIB

Fenomena Gray Divorce, Apa Maksudnya?

Rabu, 4 Oktober 2023 - 21:47 WIB

Masyarakat Butuh Literasi Keuangan Agar Tidak Terjerat Pinjol Ilegal: MPR

Jumat, 22 September 2023 - 15:03 WIB

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 61 Telah Dibuka, Ini Cara Daftar!

Berita Terbaru

Red sparks Lolos Final Kovo Cup, Kandaskan GS Caltex 3-2 [Foto: KOVO]

Olahraga

Red sparks Lolos Final Kovo Cup, Kandaskan GS Caltex

Sabtu, 5 Okt 2024 - 16:01 WIB

Prabowo Mengumumkan Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden [ilustrasi oleh L12]

Politik

Prabowo Mengumumkan Gibran Cawapres

Minggu, 22 Okt 2023 - 22:00 WIB

Aria Bima: Saya tidak ikhlas kalau Pak Jokowi dan Mas Gibran mendukung Prabowo [Ilustrasi by L12]

Politik

Jokowi-Gibran dukung Prabowo, Aria Bima tak ikhlas

Jumat, 20 Okt 2023 - 21:42 WIB