Lintas12.com – Peluru Tewaskan Petugas Dishub Makassar dari Senpi Pabrikan: Hasil Labfor.
Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan telah menerima hasil uji laboratorium forensik (Labfor) terkait proyektil yang menewaskan petugas Dinas Perhubungan Makassar Najamuddin Sewang. Berdasarkan hasil pemeriksaan Labfor, diduga senapan yang digunakan pelaku untuk menembak Najamuddin adalah senjata buatan pabrik.
Kepala Humas Polda Sulsel Kompol Komang Suartana membenarkan telah menerima hasil uji lab peluru yang bersarang di tubuh Najamuddin. Namun, kata Komang, pihaknya belum bisa memastikan jenis senapan apa yang digunakan pelaku untuk menembak Najamuddin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hasil uji labfor sudah keluar. Itu proyektil dari produsen senjata dan jenisnya (senpi) masih dikembangkan,” ujarnya, Jumat (4/8).
Lebih lanjut, Komang mengakui, Bareskrim Polda Makassar telah memeriksa delapan saksi. Dari delapan orang tersebut, terdiri dari kerabat dan teman korban.
“Delapan orang diperiksa sebagai saksi. Saksi membantu di TKP, keluarga, rumah sakit dan teman korban,” kata Komang.
Untuk diketahui, Polres Makassar telah memastikan pegawai Dinas Perhubungan Makassar Najamuddin Sewang (40) tewas setelah terkena peluru. Hal itu setelah dilakukan otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Makassar Kompol Jafri Natsir mengatakan, proses otopsi terhadap jenazah Najamuddin selesai pada pukul 04.00 WITA. Berdasarkan hasil otopsi, ditemukan luka tembak di tubuh Najamuddin.
“Setelah dilakukan otopsi, yang bersangkutan mengalami luka tembak di sekujur tubuhnya,” ujarnya, Senin (4/4).
Jufri mengaku Tim Laboratorium Forensik (Labfor) juga turun untuk memeriksa proyektil yang bersarang di tubuh korban. Ia belum bisa memastikan jenis senjata api yang digunakan pelaku untuk menembak korban.
“Tentang itu (proyektil) maka ahli forensik akan menarik kesimpulan. Namun, kami telah melakukan penyelidikan terkait penembakan itu,” katanya.
Ia menegaskan, saat ini pihaknya tengah fokus mengusut para pelaku penembakan. Sementara jenazah Najamuddin sudah dibawa keluarga untuk dimakamkan di Kabupaten Takalar.
“Setelah otopsi selesai, keluarga langsung membawanya ke rumahnya untuk dimakamkan di Takalar,” katanya.
Sebelumnya, seorang pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar, Najamuddin Sewang (40) diduga tewas tertembak peluru nyasar saat melintas di depan Masjid Cheng Hoo, Jalan Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, Makassar, Minggu (4/3). . Kematian Najamuddin terekam CCTV di tempat kejadian perkara (TKP).
Keluarga korban, Juni Sewang, mengaku awalnya keluarga mengira Najamuddin meninggal karena penyakit jantung. Pasalnya, tatapan Najamuddin tiba-tiba jatuh saat sedang mengendarai sepeda motor.
“Dia menyelesaikan tugas pengaturan lalu lintas dan kembali melalui depan Masjid Cheng Hoo. Awalnya kami mengira almarhum meninggal karena serangan jantung dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Siloam,” katanya.
Juni mengaku keluarga baru mengetahui adanya dugaan luka tembak (senpi) saat hendak memandikan korban. Juni mengatakan darah mengalir dan lubang itu diduga disebabkan oleh cangkang.
“Ada lubang di bagian belakang bahu kanan dan berdarah. Kami juga memeriksa baju dan jaketnya dan ternyata ada lubang (peluru),” katanya.
Dari temuan luka tersebut, Juni menambahkan, pihak keluarga menduga kematian Najamuddin bukan karena serangan jantung. Pihak keluarga pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Makassar.
“Keluarga sudah melaporkan ke Polrestabes. Polisi juga terus melakukan otopsi,” katanya.
Lintas 12 – Portal Berita Indonesia Peluru Tewaskan Petugas Dishub Makassar dari Senpi Pabrikan: Hasil Labfor