Lintas12.com – Butuh pendidikan gender untuk mendorong partisipasi perempuan dalam pembangunan.
Pendidikan massal tentang kesetaraan gender diperlukan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan bangsa, kata Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lestari Moerdijat.
“Pendidikan massal dan kemauan politik dari para pemangku kepentingan diperlukan untuk mewujudkan kesetaraan gender,” tambahnya dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan pada Selasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Secara historis, banyak wanita di negara ini telah berperan dalam memerangi dan menangkis penjajah. Contoh wanita ini termasuk Panglima Malahayati dan Ratu Kalinyamat.
Namun, terlepas dari perjuangan epik tokoh-tokoh perempuan ini, persepsi masyarakat saat ini adalah bahwa perempuan adalah subordinat laki-laki, kata Moerdijat.
Padahal, di masa lalu, para pemimpin perempuan ditemukan mampu memetakan langkah-langkah besar yang menghasilkan kemajuan signifikan di daerah yang dipimpinnya.
Misalnya, strategi Ratu Kalinyamat saat memimpin perang melawan Portugis.
Ratu dari Jepara mengadakan pakta pertahanan dengan kerajaan-kerajaan dari Aceh hingga Maluku dan membangun pusat maritim untuk membela negara.
Secara historis, perempuan di negara ini telah menunjukkan keterampilan dan kemampuan yang sama dengan laki-laki, kata Moerdijat.
Untuk mengungkap kontribusi mereka, perlu pendidikan masif untuk terus mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu, ujarnya.
Tujuannya agar perempuan kontemporer memiliki semangat dan pemahaman yang sama tentang kesetaraan gender.
Wakil ketua kemudian mengajak sivitas akademika untuk turut serta mempercepat terwujudnya pemahaman masyarakat tentang kesetaraan gender dan peran perempuan dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai penelitian ilmiah.
Dengan ini, dapat ditentukan mengapa peran pemimpin perempuan di masa lalu tidak banyak berdampak pada saat ini.
Lintas 12 – Portal berita Indonesia tentang: Butuh pendidikan gender untuk mendorong partisipasi perempuan dalam pembangunan.