Lintas12.com – Pernikahan dini bisa tingkatkan kematian ibu dan bayi.
Pernikahan dini dapat meningkatkan angka kematian ibu dan bayi, kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo.
“Pernikahan dini sangat berbahaya. Pernikahan dini juga bisa menyebabkan bayi lahir kerdil,” katanya dalam keterangan seperti dikutip Lintas 12 dari laman ANTARA di Jakarta, Rabu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wardoyo menghimbau kepada setiap keluarga untuk merencanakan pernikahan dengan sebaik-baiknya dan memastikan dilangsungkan pada usia yang sesuai.
Menurut BKKBN Data, 20 dari 10 ribu pernikahan di Indonesia melibatkan pasangan di bawah usia 18 tahun, padahal pernikahan dini dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi, baik nyawa maupun kesehatannya.
Organ reproduksi anak perempuan yang menikah pada usia 16-17 tahun belum cukup matang untuk mendukung pertumbuhan janin yang optimal karena panggulnya kurang dari 10 sentimeter, dan ini menimbulkan risiko saat melahirkan.
Juga bisa terkena kanker serviks dan mengalami robekan pada jalan lahir (perineum dan vagina) yang menyebabkan pendarahan.
“Preeklamsia, atau peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba yang dapat menyebabkan komplikasi serius, kaki bengkak, kejang saat melahirkan, banyak terjadi pada wanita yang melahirkan di bawah usia 20 tahun,” katanya.
Wardoyo yang juga seorang dokter kandungan mengatakan, karena panggul sangat sempit, diameter kepala bayi hanya mencapai 10 sentimeter.
Selama kehamilan, ibu muda berjuang untuk nutrisi dengan bayinya karena mereka masih membutuhkan banyak nutrisi untuk tumbuh.
Oleh karena itu, asupan nutrisi pada 1.000 hari pertama kehidupan sangat penting bagi bayi. Jika bayi kekurangan gizi dalam kandungan, mereka akan terlahir kerdil.
“Padahal, 1.000 hari pertama kehidupan menentukan masa depan seorang anak sejak hari pertama kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. 1.000 hari pertama kehidupan merupakan masa emas yang tidak bisa terulang kembali,” kata Wardoyo.
Untuk itu, Kepala BKKBN menekankan bahwa pendidikan kesehatan reproduksi harus diintensifkan kepada masyarakat karena merupakan bagian dari pendidikan seks dan bukan hal yang tabu.
Lintas 12 – Portal Berita Indonesia tentang: Pernikahan dini bisa tingkatkan kematian ibu dan bayi.