Indonesia Australia Menuju Ikatan Bilateral yang Lebih Kuat

Jumat, 10 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Joko

Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese bersepeda di Istana Kepresidenan Bogor pada 6 Juni 2022. [Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/L12]

Lintas12.com – Indonesia Australia Menuju Ikatan Bilateral yang Lebih Kuat.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada hari Senin membahas penguatan hubungan ekonomi, antara lain, dalam kunjungan bilateral perdana pemimpin Australia ke Indonesia sejak menjabat dua minggu lalu.

“Pada masalah bilateral, pertemuan kami sangat menekankan pada hubungan ekonomi. Saya sampaikan pentingnya perluasan akses ekspor produk-produk bernilai tambah tinggi Indonesia, seperti otomotif, ke pasar Australia,” kata Jokowi dalam konferensi pers bersama di Istana Bogor, Senin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jokowi kemudian berbicara tentang ekspor perdana mobil jadi ke Australia awal tahun ini. Presiden mengacu pada ekspor mobil Toyota Fortuner yang diproduksi oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia, unit lokal raksasa otomotif Jepang.

“Saya berharap akses ekspor semacam ini tetap terbuka,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA)—ditambah dengan status strategis yang komprehensif—telah memberikan landasan yang kuat bagi hubungan bilateral.

“Harapannya, implementasi IA-CEPA, khususnya mengenai kesempatan kerja bagi WNI di Australia, dapat ditingkatkan. Termasuk menaikkan kuota visa working holiday menjadi 5.000 per tahun,” kata Jokowi.

Baca juga:  Perkembangan Terbaru RUU ASN, Jutaan Honorer Masih Harus Bersabar Lagi

Batas tahunan visa kerja dan liburan untuk Indonesia saat ini mencapai 4.264 per tahun, situs resmi departemen dalam negeri Australia menunjukkan.

Dalam pidatonya, Jokowi memuji investasi satu miliar dolar perusahaan layanan kesehatan Australia Aspen Medical untuk membangun 23 rumah sakit dan 650 klinik di provinsi Jawa Barat selama 20 tahun.

Indonesia berada di jalur untuk menjadi salah satu dari lima ekonomi terbesar di dunia, menurut Albanese.

“Merevitalisasi kemitraan perdagangan dan ekonomi kami adalah prioritas bagi pemerintah saya. Itu sebabnya kami berencana bekerja sama dengan Indonesia untuk merealisasikan potensi IA-CEPA,” kata perdana menteri baru Australia.

Untuk tujuan ini, Albanese menjanjikan pertemuan rutin antara menteri ekonomi masing-masing.

Dia menambahkan, “kami akan terus memastikan dukungan bisnis di kedua sisi. Pemerintah saya akan bekerja sama dengan Australian Super Funds, di antara investor terbesar kami, untuk menjajaki peluang investasi di Indonesia.”

Perdagangan Indonesia-Australia mencapai $ 12,6 miliar pada tahun 2021, Kementerian Perdagangan melaporkan.

Indonesia mengekspor $3,2 miliar ke Australia pada tahun 2021. Impor Indonesia dari Australia berjumlah $9,4 miliar tahun lalu, sehingga menandai defisit sebesar $6,2 miliar.

Baca juga:  Indonesia Mendapat Pengakuan Kepemimpinan Global: Jokowi

IA-CEPA mulai berlaku pada Juli 2020. Salah satu tujuan utama dari perjanjian ini adalah untuk memfasilitasi perdagangan barang dengan secara progresif menghilangkan atau mengurangi hambatan tarif dan non-tarif.

Kerjasama Iklim dan Green Capital Nusantara

Pernyataan pers bersama ini juga menggambarkan kerjasama iklim Indonesia-Australia.

Australia akan memberikan hibah awal sebesar A$200 juta untuk ketahanan dan infrastruktur iklim Indonesia. Investasi dari perusahaan Australia—yaitu produsen bijih besi Fortescue Metals Group dan perusahaan teknologi surya Sun Cable—juga diharapkan dapat membantu membuka jalan bagi transisi energi Indonesia.

“Saya menyambut baik komitmen investasi senilai $10 miliar dari Fortescue Metals Group di pembangkit listrik tenaga air dan panas bumi. Begitu juga dengan Sun Cable senilai $1,5 miliar di sektor energi,” kata Jokowi.

Rencana Indonesia untuk membangun ibu kota baru yang hijau —yang akan diberi nama Nusantara—di Kalimantan Timur juga menarik perhatian Australia. Pada presser, Australia menyatakan kesediaannya untuk memberikan keahlian teknis untuk proyek ibu kota baru Indonesia.

“Ibu kota negara yang Anda rencanakan, Nusantara, adalah prospek yang sangat menarik, menandakan ke mana arah Indonesia. Saya senang menawarkan keahlian teknis Australia untuk membantu Anda merencanakan kota yang bersih, hijau, dan berteknologi tinggi,” kata Albanese pada konferensi pers.

Baca juga:  Pemerintah Bersiap Naikkan Harga BBM Lagi!

Indonesia Australia Menuju Ikatan Bilateral: Diplomasi Sepeda Bambu

Jarang melihat Jokowi membawa tamu kepala negaranya bersepeda. Namun kesempatan itu dimanfaatkan Jokowi untuk menunjukkan diplomasi sepeda bambunya. Jokowi dan warga Albania naik sepeda bambu buatan Indonesia dari Istana Kepresidenan ke restoran Raasa Taman Bogor Raya untuk tête-à-tête mereka.

“Mengendarai sepeda itu ramah lingkungan. Saya kira kita harus mulai menyampaikan pesan pentingnya kendaraan ramah lingkungan,” kata Jokowi.

Menurut Albanese, bersepeda menggambarkan persahabatan Indonesia-Australia.

“Presiden telah menawarkan untuk membawa sepeda itu kembali ke Australia. Anda akan melihat saya berkeliling di tempat yang mungkin merupakan satu-satunya sepeda bambu di Canberra. Itu adalah pengalaman yang hebat. Setiap kali saya naik sepeda, saya akan mengingat persahabatan dengan Presiden Widodo,” kata Albanese.

Lintas 12 – Portal berita Indonesia tentang: Indonesia Australia Menuju Ikatan Bilateral yang Lebih Kuat.

Berita Terkait

Jokowi Mendorong Kemerdekaan Palestina, Wakil Ketua MPR Memberi Apresiasi
Putusan MK Terkait Syarat Capres dan Cawapres Dikritik oleh Pakar Hukum
Pentingnya strategi-visi taktis sikapi dinamika global: Jokowi
UU ASN Menjadi Payung Hukum Tanpa PHK Massal Non-ASN: Menpan RB
DPR Menyetujui RUU ASN menjadi Undang-Undang dalam Rapat Paripurna
APBN 2024 jadi instrumen percepatan pembangunan: Harap Wakil Ketua MPR
Muhammadiyah Mendukung DPD RI dalam Mewujudkan Sistem Bernegara yang Sesuai dengan Pancasila
Apakah Indonesia Sudah Merdeka? Ini Pandangan Anies Baswedan

Berita Terkait

Jumat, 20 Oktober 2023 - 22:10 WIB

Jokowi Mendorong Kemerdekaan Palestina, Wakil Ketua MPR Memberi Apresiasi

Selasa, 17 Oktober 2023 - 18:22 WIB

Putusan MK Terkait Syarat Capres dan Cawapres Dikritik oleh Pakar Hukum

Rabu, 4 Oktober 2023 - 16:22 WIB

Pentingnya strategi-visi taktis sikapi dinamika global: Jokowi

Selasa, 3 Oktober 2023 - 17:07 WIB

UU ASN Menjadi Payung Hukum Tanpa PHK Massal Non-ASN: Menpan RB

Selasa, 3 Oktober 2023 - 16:48 WIB

DPR Menyetujui RUU ASN menjadi Undang-Undang dalam Rapat Paripurna

Berita Terbaru

Red sparks Lolos Final Kovo Cup, Kandaskan GS Caltex 3-2 [Foto: KOVO]

Olahraga

Red sparks Lolos Final Kovo Cup, Kandaskan GS Caltex

Sabtu, 5 Okt 2024 - 16:01 WIB

Prabowo Mengumumkan Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden [ilustrasi oleh L12]

Politik

Prabowo Mengumumkan Gibran Cawapres

Minggu, 22 Okt 2023 - 22:00 WIB

Aria Bima: Saya tidak ikhlas kalau Pak Jokowi dan Mas Gibran mendukung Prabowo [Ilustrasi by L12]

Politik

Jokowi-Gibran dukung Prabowo, Aria Bima tak ikhlas

Jumat, 20 Okt 2023 - 21:42 WIB