Lintas12.com – DPR soroti empat isu utama dalam rapat P20.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengangkat empat isu utama yang menekankan peran parlemen dalam menangani isu-isu global dalam pertemuan P20, kata Ketua Forum Negara Parlemen G20, kata Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Fadi Zon.
“Kami mengangkat empat isu dalam P20 sebagai bentuk kontribusi parlemen untuk dunia yang lebih aman dan sejahtera,” kata Zon dalam sambutan pembukaan “Diskusi Pendahuluan P20: Menuju KTT G20 ke-8” yang diselenggarakan secara online, Rabu .
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia memaparkan, empat isu yang diangkat DPR dalam forum P20 adalah pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau; ekonomi yang inklusif dan kuat untuk menghadapi tantangan terbaru dari krisis pangan, energi, dan stagnasi; parlemen yang efektif dan demokrasi yang dinamis; dan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
“Kita harus siap menghadapi krisis pangan dan kelaparan karena ini terkait dengan perubahan iklim, meningkatnya pengangguran, ketimpangan, dan krisis lingkungan,” tegasnya.
Sejak Indonesia terpilih sebagai ketua G20 pada 31 Oktober 2021, tantangan yang dihadapi adalah apakah dapat mengoptimalkan posisinya untuk dunia yang lebih baik di tengah skenario pemulihan pasca-COVID-19 dan krisis perang Rusia-Ukraina.
Dia menegaskan, berbagai krisis di dunia tidak dapat diatasi jika keamanan global tidak kondusif akibat perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada kenaikan harga komoditas. Apalagi, krisis pangan sedang mengancam, pasar saham terguncang, pertumbuhan ekonomi melambat, dan kesempatan kerja terbatas.
“Oleh karena itu, G20 harus beradaptasi secara cepat dan tepat serta membutuhkan terobosan-terobosan yang akomodatif dalam menjawab tantangan global,” tegasnya.
Zon menilai seluruh elemen bangsa Indonesia, seperti pemerintah, parlemen, media massa, dunia usaha, dan masyarakat, harus memiliki kesadaran yang mendalam akan kepemimpinan Indonesia di G20.
G20 menawarkan momentum yang berharga bagi Indonesia, sebagai bangsa yang besar, karena memiliki modalitas, seperti jumlah penduduk terbesar keempat, demokrasi yang tumbuh, partisipasi demokrasi terbesar ketiga, dan kepemimpinan di ASEAN, menurut politisi Partai Gerindra itu.
“Kepemimpinan Indonesia di G20 tidak hanya menunjukkan kapasitas global kita tetapi merupakan cerminan luhur konstitusi negara, khususnya berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” katanya dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Wakil Kepala dari BSKAP, Mardani Ali Sera.
Lintas 12 – Portal Berita Indonesia tentang: DPR soroti empat isu utama dalam rapat P20.