Akibat Pandemi, terpaksa pemerintah berpikir terbuka dan pragmatis

Minggu, 17 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri forum G20 tentang 'Bauran Kebijakan Ekonomi Makro untuk Stabilitas dan Pemulihan Ekonomi' di Bali pada Jumat (15 Juli 2022). [Foto: LINTAS12/Alfin K/L12]

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri forum G20 tentang 'Bauran Kebijakan Ekonomi Makro untuk Stabilitas dan Pemulihan Ekonomi' di Bali pada Jumat (15 Juli 2022). [Foto: LINTAS12/Alfin K/L12]

Lintas12.com – Akibat Pandemi, terpaksa pemerintah berpikir terbuka dan pragmatis.

Pandemi COVID-19 yang memicu krisis berbeda dengan krisis moneter 1998 dan krisis keuangan 2008, memaksa pemerintah berpikir terbuka dan pragmatis, kata Menteri Keuangan.

Krisis COVID-19 berbeda karena inti persoalannya bukan korporasi atau perbankan tetapi kesehatan, kata Menteri Sri Mulyani Indrawati dalam forum G20 tentang “Bauran Kebijakan Makroekonomi untuk Stabilitas dan Pemulihan Ekonomi” di Bali, Jumat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu konsekuensi utama dari upaya pemerintah untuk membantu rakyat dan menangani kesehatan adalah defisit yang melebar

Krisis kesehatan secara langsung telah mengancam masyarakat dan berdampak pada semua aspek kehidupan, baik ekonomi maupun sosial, jelasnya.

Baca juga:  Presiden Joko Widodo secara resmi telah meresmikan Indonesia Arena

G20 merupakan forum internasional yang terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa yang bekerja secara kolektif untuk menangani isu-isu besar. Indonesia memegang kursi kepresidenan pengelompokan tahun ini.

Akibat Pandemi: sisi fiskal

Akibat pandemi, dari sisi fiskal, ketika lockdown diterapkan, pemerintah langsung menyadari aktivitas ekonomi menurun, kata menteri.

Dalam kondisi seperti itu, pemerintah harus menangani masalah kesehatan serta membantu masyarakat karena pendapatan yang menurun dan potensi terhentinya perekonomian.

Salah satu konsekuensi utama dari upaya pemerintah untuk membantu rakyat dan menangani kesehatan adalah defisit yang melebar, kata menteri.

Untuk pertama kalinya, setelah lebih dari 15 tahun menerapkan kebijakan fiskal yang hati-hati, yang melibatkan tidak membiarkan defisit melampaui 3 persen, pemerintah melonggarkan batas defisit karena COVID-19.

Baca juga:  Hannover Messe 2023: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Berangkat ke Jerman

Selain itu, ketika Kementerian Keuangan melakukan diskusi internal dengan Bank Indonesia, mereka menyadari bahwa Indonesia masih membutuhkan tindakan kebijakan yang luar biasa, kata Indrawati.

Kebijakan luar biasa tersebut terkait dengan upaya pemerintah untuk mendukung kredibilitas kebijakan saat batas defisit dilonggarkan.

Selain itu, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melakukan konsolidasi fiskal untuk mengembalikan defisit di bawah 3 persen pada tahun 2023.

Untuk itu, dikeluarkan kebijakan agar Bank Indonesia dapat membeli SBN secara langsung sehingga membantu pemenuhan kebutuhan dana penanganan COVID-19.

Ini intinya pembiayaan defisit, jelas Indrawati.

Lintas 12 – Portal Berita Indonesia tentang: Akibat Pandemi, terpaksa pemerintah berpikir terbuka dan pragmatis.

Berita Terkait

Jokowi Mendorong Kemerdekaan Palestina, Wakil Ketua MPR Memberi Apresiasi
Putusan MK Terkait Syarat Capres dan Cawapres Dikritik oleh Pakar Hukum
Pentingnya strategi-visi taktis sikapi dinamika global: Jokowi
UU ASN Menjadi Payung Hukum Tanpa PHK Massal Non-ASN: Menpan RB
DPR Menyetujui RUU ASN menjadi Undang-Undang dalam Rapat Paripurna
APBN 2024 jadi instrumen percepatan pembangunan: Harap Wakil Ketua MPR
Muhammadiyah Mendukung DPD RI dalam Mewujudkan Sistem Bernegara yang Sesuai dengan Pancasila
Apakah Indonesia Sudah Merdeka? Ini Pandangan Anies Baswedan

Berita Terkait

Jumat, 20 Oktober 2023 - 22:10 WIB

Jokowi Mendorong Kemerdekaan Palestina, Wakil Ketua MPR Memberi Apresiasi

Selasa, 17 Oktober 2023 - 18:22 WIB

Putusan MK Terkait Syarat Capres dan Cawapres Dikritik oleh Pakar Hukum

Rabu, 4 Oktober 2023 - 16:22 WIB

Pentingnya strategi-visi taktis sikapi dinamika global: Jokowi

Selasa, 3 Oktober 2023 - 17:07 WIB

UU ASN Menjadi Payung Hukum Tanpa PHK Massal Non-ASN: Menpan RB

Selasa, 3 Oktober 2023 - 16:48 WIB

DPR Menyetujui RUU ASN menjadi Undang-Undang dalam Rapat Paripurna

Kamis, 28 September 2023 - 14:26 WIB

APBN 2024 jadi instrumen percepatan pembangunan: Harap Wakil Ketua MPR

Selasa, 26 September 2023 - 22:45 WIB

Muhammadiyah Mendukung DPD RI dalam Mewujudkan Sistem Bernegara yang Sesuai dengan Pancasila

Minggu, 24 September 2023 - 17:25 WIB

Apakah Indonesia Sudah Merdeka? Ini Pandangan Anies Baswedan

Berita Terbaru

Prabowo Mengumumkan Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden [ilustrasi oleh L12]

Politik

Prabowo Mengumumkan Gibran Cawapres

Minggu, 22 Okt 2023 - 22:00 WIB

Aria Bima: Saya tidak ikhlas kalau Pak Jokowi dan Mas Gibran mendukung Prabowo [Ilustrasi by L12]

Politik

Jokowi-Gibran dukung Prabowo, Aria Bima tak ikhlas

Jumat, 20 Okt 2023 - 21:42 WIB