Lintas12.com – TNI berikan fasilitas kesehatan kepada BKKBN untuk pengurangan stunting.
Tentara Nasional Indonesia (TNI AD) menawarkan berbagai fasilitas kesehatan untuk mendukung upaya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mempercepat penurunan angka prevalensi stunting di Indonesia.
“Kami datang sebagai tindak lanjut dari pelantikan Jenderal Dudung sebagai Duta Anak Stunting,” kata Kepala Pusat kesehatan TNI Mayjen Purwo Setyanto melalui keterangan tertulis, Sabtu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, pihaknya akan memberikan data lengkap keluarga berisiko stunting kepada Babinsa untuk mempermudah kerja lapangan mereka. Data diurutkan berdasarkan nama dan alamat.
Semua fasilitas di lingkungan TNI dapat dimanfaatkan untuk penanganan stunting dan gizi buruk. Selain itu, TNI juga akan membahas tindakan konkrit yang harus dilakukan.
TNI saat ini setidaknya memiliki 48 rumah sakit, 468 klinik, dan fasilitas kesehatan tingkat pertama serta 583 pos kesehatan terpadu (Posyandus), katanya.
Fasilitas kesehatan ini dapat dimanfaatkan untuk membantu instansi mengurangi prevalensi stunting serta sebagai pusat pendidikan pencegahan stunting bagi keluarga.
Selain itu, setiap kelurahan akan dikerahkan untuk pendataan kondisi keluarga dan balita serta memberikan bantuan kepada anak-anak yang mengalami stunting bahkan sampai ke pelosok, ujarnya.
Namun, ia mendesak BKKBN untuk memberikan pelatihan atau edukasi terlebih dahulu mengenai bahaya stunting serta perbedaan antara stunting dan penyakit lainnya.
“Kita mudah menemukan penderita bibir sumbing atau katarak. Perlu pengetahuan untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami stunting,” ujarnya.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, pihaknya akan memberikan data lengkap keluarga berisiko stunting kepada Babinsa untuk mempermudah kerja lapangan mereka. Data diurutkan berdasarkan nama dan alamat.
Ia berharap kementerian atau lembaga lain dapat mencontoh TNI untuk mempercepat upaya pencapaian target nasional penurunan stunting sebesar 14 persen pada 2024.
Keluarga yang berisiko stunting biasanya tinggal di rumah kumuh, tanpa jamban dan air bersih. Pasangan dalam keluarga juga dalam usia subur, katanya.
Sebelumnya, telah melantik KSAD Jenderal Dudung Abdurrachman sebagai Duta Anak Stunting untuk meningkatkan sinergi dan percepatan penurunan angka stunting pada Rabu.
Lintas 12 – Portal Berita Indoinesia tentang: TNI berikan fasilitas kesehatan kepada BKKBN untuk pengurangan stunting.