Lintas 12 – Target transisi energi, Pemerintah membutuhkan investasi swasta untuk mencapainya.
Investasi swasta sangat penting untuk mendukung pemerintah dalam mencapai target transisi energi menuju pembangunan rendah karbon pada 2030 dan nol emisi pada 2060, kata Presiden Kelompok Kerja Keuangan Berkelanjutan (SFWG) Bank Indonesia Haris Munandar.
“Makanya di sinilah investasi dibutuhkan. Kita bisa memberikan sesuatu yang berkelanjutan adalah peluang investasi,” kata Munandar pada seminar bertajuk “Peran Kita: Indonesia Menuju Keuangan Berkelanjutan oleh WWF Indonesia” yang diselenggarakan dalam format hybrid di Jakarta, Senin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Munandar mengatakan, investasi di sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT) merupakan peluang bagi swasta karena akan memberikan manfaat bagi industri dan keberlanjutan sumber daya alam.
Munandar menegaskan, keterlibatan swasta juga akan sangat mendukung APBN yang 30 persen dialokasikan untuk mencapai transisi energi.
“Beban APBN, yang bisa menutupi 30 persen, nanti bisa diselesaikan dan disempurnakan oleh swasta dari dalam, khususnya investasi internal,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Ketua Kelompok Kerja Keuangan Berkelanjutan (SFWG) Kementerian Keuangan, Dian Lestari, menyoroti bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam mendukung target transisi energi melalui berbagai rencana pembiayaan yang dituangkan dalam Jangka Menengah Nasional. Rencana Pembangunan (RPJMN) 2020-2024.
Pemerintah juga telah memberikan berbagai fasilitas perpajakan, antara lain insentif pajak atau tax holiday bagi pelaku industri dalam negeri yang mendukung transisi energi, kata Lestari.
Selain itu, pemerintah memberikan fasilitas pembebasan bea masuk untuk berbagai peralatan yang digunakan untuk pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di dalam negeri, seperti panas bumi.
“Apalagi hibah khusus untuk kendaraan rendah emisi dan kendaraan listrik dapat dilihat dari kebijakan yang baru saja kami keluarkan,” ujarnya.
Lestari mengatakan, pembentukan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup, khususnya Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan, juga bertujuan untuk mendukung proses transisi energi.
Berdasarkan Perjanjian Paris terkait Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC), pemerintah menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen melalui pendanaan APBN dan 41 persen dengan bantuan internasional pada tahun 2030.
Lintas 12 – Portal Berita Indonesia tentang Target transisi energi, Pemerintah membutuhkan investasi swasta untuk mencapainya.