Lintas 12 – Alat peringatan dini sederhana untuk Mentawai setelah gempa.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto pada Selasa memaparkan alat peringatan dini gempa sederhana yang dapat digunakan warga Provinsi Sumatera Barat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, ia mengimbau warga untuk membangun alat tersebut di rumah masing-masing dengan menumpuk kaleng bekas.
Kaleng-kaleng itu akan jatuh dan mengeluarkan suara ketika terjadi gempa, yang menjadi tanda bagi masyarakat untuk meninggalkan rumah mereka, jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jika gempa mengguncang terus menerus selama lebih dari 30 detik … orang yang tinggal di daerah pesisir harus segera lari ke tempat yang lebih tinggi …
Sebelumnya, gempa berkekuatan 6,1 magnitudo (M) mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, pada Senin (29 Agustus 2022) pagi.
Disusul 13 gempa susulan berkekuatan 3,5 M hingga 6,1 M. Namun, bencana tersebut tidak memicu tsunami.
Kepala BNPB juga mengimbau masyarakat untuk memastikan tidak ada barang-barang besar, seperti lemari, lemari es, dan meja di tempat-tempat yang dapat menghambat proses evakuasi.
Ia meminta masyarakat yang tinggal di pesisir untuk belajar mengenali karakteristik gempa yang dapat memicu tsunami.
“Jika gempa bumi terus menerus selama lebih dari 30 detik, baik dengan guncangan kuat atau berayun, masyarakat yang tinggal di daerah pesisir harus segera lari ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari potensi tsunami,” jelasnya.
Selain memaparkan alat peringatan dini gempa sederhana, Suharyanto juga meminta masyarakat yang rumahnya rusak akibat bencana Senin untuk segera melaporkan kerusakan tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Sedangkan masyarakat yang bangunannya tidak rusak bisa kembali ke rumahnya karena gempa tidak memicu tsunami, katanya.
Hingga pukul 07.00 WIB, Selasa (30/8), sejumlah gedung SMP Negeri 3 Simalegi, Puskesmas Betaet, Pendopo Kecamatan Siberut Barat, dan sebuah gereja dilaporkan mengalami kerusakan. rusak ringan
Selain itu, satu gedung SDN Simalegi 11 mengalami kerusakan parah.
Guncangan yang dilaporkan cukup kuat di Pulau Siberut tersebut menyebabkan 2.326 warga mengungsi di Kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Lintas 12 – Portal Berita Indonesia tentang Alat peringatan dini sederhana untuk Mentawai setelah gempa.