Lintas 12 – Pemerintah bersiap naikkan harga BBM lagi!
Pemerintah telah bersiap untuk kenaikan harga BBM dalam beberapa hari mendatang karena semakin jelas bahwa biaya subsidi bahan bakar akan menyebabkan ledakan anggaran negara tahun ini.
Pada Selasa, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta para gubernur, walikota, dan bupati di seluruh Indonesia untuk menyebarluaskan informasi tentang kenaikan harga dan upaya pemerintah untuk meredam dampaknya kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sehari sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan anggaran tambahan sebesar Rp 24,17 triliun ($ 1,6 miliar) untuk bantuan tunai bagi keluarga berpenghasilan rendah dan subsidi transportasi umum.
Semua langkah itu menunjuk pada kenaikan harga BBM yang akan segera terjadi, yang menurut beberapa sumber, akan diumumkan minggu ini oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Seorang menteri utama di kabinet Jokowi mengatakan kenaikan itu hanya soal waktu.
“Harga BBM akan dinaikkan setelah semua persiapan selesai,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kuliah umum di S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Singapura, Senin.
Kementerian Keuangan menghitung biaya subsidi BBM bisa membengkak hingga Rp 689 triliun hingga akhir tahun, naik dari APBN-P 2022 sebesar Rp 502,9 triliun. Sebagai perbandingan, pemerintah hanya menganggarkan Rp 152,5 triliun dalam anggaran aslinya.
Saat ini, untuk setiap liter atau kilogram bahan bakar yang dijual dengan harga tetap di Indonesia, pemerintah harus mengeluarkan subsidi sebesar Rp 4.800–14.250, menurut data kementerian.
Airlangga mengatakan anggaran subsidi saat ini tidak akan mampu mengatasi peningkatan mobilitas masyarakat di Indonesia seiring meredanya pandemi Covid-19 di tanah air. “Jadi, kami berencana untuk menyesuaikan harga BBM dan telah meluncurkan rencana program bantuan langsung untuk masyarakat yang paling terkena dampak,” katanya.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyambut baik rencana pemerintah menaikkan harga BBM dan menambah anggaran bantuan sosial bagi masyarakat miskin.
“Sebagai langkah awal, pemerintah bisa menaikkan harga Pertalite ke level Rp 10.000 per liter untuk mengurangi beban APBN dan memastikan kuota BBM bersubsidi tahun ini mencukupi,” kata Joshua merujuk pada yang paling populer. merek bensin yang dijual oleh perusahaan energi pemerintah Pertamina.
Kedua, dia mengatakan pemerintah harus mempertimbangkan untuk menetapkan besaran subsidi untuk setiap liter atau kilogram bahan bakar yang dijual di dalam negeri daripada menetapkan harga bahan bakar.
“Dengan begitu, pergerakan harga minyak dunia tidak akan mempengaruhi anggaran subsidi di APBN,” kata Joshua.
Namun, kata dia, skema perlindungan sosial yang lebih fleksibel harus menyertai kebijakan itu agar APBN dapat segera bereaksi untuk melindungi masyarakat yang paling rentan ketika harga energi global meningkat.
Lintas 12 – Portal Berita Indonesia tentang Pemerintah bersiap naikkan harga BBM lagi!