Indonesia minta G20 bantu negara berkembang yang dilanda krisis energi

Jumat, 2 September 2022 - 19:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri ESDM Arifin Tasrif (kiri), didampingi staf ahli perencanaan strategis, Yudo Dwinanda Priaadi (kanan), memberikan sambutan pada pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri Transisi Energi (ETMM) G20 di Badung, Bali, pada Jumat (2 September 2022)

Menteri ESDM Arifin Tasrif (kiri), didampingi staf ahli perencanaan strategis, Yudo Dwinanda Priaadi (kanan), memberikan sambutan pada pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri Transisi Energi (ETMM) G20 di Badung, Bali, pada Jumat (2 September 2022)

Lintas 12Indonesia minta G20 bantu negara berkembang yang dilanda krisis energi.

Pada Pertemuan Menteri Transisi Energi (ETMM) pada Jumat, Indonesia meminta negara-negara G20 untuk membantu negara berkembang yang terkena dampak krisis energi guna memastikan transisi energi global tetap berjalan.

Menteri ESDM Arifin Tasrif yang memimpin pertemuan di Nusa Dua, di sini, menegaskan, upaya membangun ketahanan energi harus inklusif, artinya tidak ada negara yang tertinggal dalam mencapai tujuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Yang penting kita bisa bersinergi untuk mengkoordinir kebijakan yang dibuat oleh masing-masing negara, memperkuat kerja sama yang sudah ada, dan memastikan agenda transisi energi tetap berjalan seiring dengan upaya peningkatan ketahanan energi,” ujarnya.

Baca juga:  Ba'asyir Muncul di Upacara Hari Kemerdekaan, Mengejutkan

ETMM yang merupakan bagian dari G20 Sherpa Track ini dihadiri secara langsung oleh 36 kepala delegasi, perwakilan organisasi internasional, seperti Bank Dunia, UNIDO (United Nations Industrial Development Organization), UN ESCAP (United Nations Economic and Komisi Sosial untuk Asia dan Pasifik), UNDP (United Nations Development Programme), OECD (Organization for Economic Co-operation and Development), OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries), IRENA (International Renewable Energy Agency), IEA (International Renewable Energy Agency), Energy Agency), SEforAll (Sustainable Energy for All), ERIA (Economic Research Institute for ASEAN and East Asia), dan IEF (International Energy Forum), serta para menteri energi Australia, Jepang, India, Belanda, Turki, dan Britania Raya.

Baca juga:  Jokowi Berangkat ke Washington DC Hadiri KTT Khusus ASEAN-AS

Pertemuan satu hari ini membahas dua agenda: situasi ekonomi global dalam hal energi, dan upaya percepatan transisi energi, akses pembiayaan, dan teknologi.

Dalam pertemuan tersebut, Tasrif juga mengajak negara-negara anggota G20 untuk mendukung usulan “Bali Common Principles in Accelerating Clean Energy Transitions” atau Bali Compact Indonesia.

Bali Compact memuat sejumlah prinsip yang dapat menjadi acuan negara-negara dalam mewujudkan transisi dari energi berbasis bahan bakar fosil (brown energy) ke energi baru dan terbarukan (green energy).

“Prinsip-prinsip ini (yang tertuang dalam proposal Indonesia) bertujuan untuk memperkuat perencanaan di tingkat nasional dan implementasinya untuk memperkuat ketahanan energi dan stabilitas pasar,” jelasnya.

Selain itu, prinsip-prinsip tersebut mendukung tujuan mewujudkan pasokan energi yang lebih tangguh dan infrastruktur pendukungnya dalam rangka meningkatkan efisiensi, investasi, dan pembiayaan, serta memperkuat kerjasama dalam pengembangan dan inovasi teknologi.

Baca juga:  Tidak berguna bagi kami: Ibukota baru Indonesia tidak termasuk pribumi miskin

Selain itu, Bali Compact juga mengadopsi pendekatan komprehensif untuk mewujudkan “dunia tanpa emisi”, yang telah menjadi tujuan bersama banyak negara.

“Kami sedang mengembangkan strategi jangka pendek yang dapat membantu mengatasi dampak perubahan iklim dengan mempercepat transisi energi,” kata Tasrif.

Lintas 12 – Portal Berita Indonesia tentang Indonesia minta G20 bantu negara berkembang yang dilanda krisis energi.

Berita Terkait

OIKN: Penyerahan Fasilitas untuk Peringatan HUT RI Ke-79 Tahun Depan
Kepala PPATK Ingatkan Pentingnya Adu Gagasan Daripada Kekuatan Uang dalam Pemilu
Wakil Presiden Melakukan Kunjungan Kerja ke Tiongkok
Gempa Donggala, Tim SAR Palu Minta Warga Pesisir Mengungsi ke Dataran Tinggi
PSI Punya Problem Otoritarian dan Split Personality: Pengamat Politik Unair
Presiden Jokowi adakan pertemuan bilateral dengan Presiden Korsel
Bentrokan Antara Aparat Gabungan dan Warga Pulau Rempang Batam: Perlu Dijelaskan!
Usulan Penambahan Anggaran BNPT Tahun 2024 Mendapat Dukungan Penuh dari Komisi III DPR

Berita Terkait

Rabu, 20 September 2023 - 20:49 WIB

Berdoa Agar Anies Menjadi Presiden, Ummi Neni Ungkap Sejarah Bung Karno dan Ponpes Syamsul ‘Ulum

Rabu, 20 September 2023 - 17:20 WIB

Konglomerat Tak Bantu Anies karena Takut Diperiksa Pajak

Rabu, 20 September 2023 - 15:04 WIB

Muhaimin Mengapresiasi TNI Tetap Netral dalam Pemilu 2024

Senin, 18 September 2023 - 21:39 WIB

Jokowi Pegang Rahasia Parpol: Pro dan Kontra Muncul

Minggu, 17 September 2023 - 21:20 WIB

Usaha Meningkatkan Dukungan Anies-Muhaimin, Relawan AMIN Meluncur dari Rumah ke Rumah

Sabtu, 16 September 2023 - 12:13 WIB

Forum Bersama Indonesia Resmi Diluncurkan, Anies-Cak Imin Diharapkan Menang di 3 Provinsi

Jumat, 15 September 2023 - 22:44 WIB

PKS Mendukung Pasangan Anies-Muhaimin dalam Pilpres 2024

Jumat, 15 September 2023 - 17:29 WIB

MoU Pemilu 2024 antara KPU, Kemenag, Kemenpora, dan PPATK

Berita Terbaru

Anies Rasyid Baswedan [Foto: aniesbaswedan.com]

Politik

Konglomerat Tak Bantu Anies karena Takut Diperiksa Pajak

Rabu, 20 Sep 2023 - 17:20 WIB

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar ketika berada di Jombang, Jawa Timur. [Foto: PKB]

Politik

Muhaimin Mengapresiasi TNI Tetap Netral dalam Pemilu 2024

Rabu, 20 Sep 2023 - 15:04 WIB

Peserta Seleksi PPPK Guru Minimal Lulusan S-1/D-4 [Gambar ilustrasi: Kemendikbudristek]

Sosial

Catat! Peserta Seleksi PPPK Guru Minimal Lulusan S-1/D-4

Selasa, 19 Sep 2023 - 17:45 WIB