China Tidak Ingin Menggunakan Nuklir di ASEAN oleh Situs Berita Lintas 12 – lintas12.com
Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn pada hari Selasa berbicara tentang kemungkinan China menandatangani janji untuk tidak menggunakan senjata nuklir terhadap negara-negara Asia Tenggara, hanya beberapa hari setelah Malaysia memberikan petunjuk serupa.
ASEAN selama beberapa tahun terakhir telah mencoba untuk mendapatkan lima dari apa yang disebut “negara senjata nuklir” untuk menandatangani pakta Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ) di tengah upaya untuk menjaga kawasan tetap damai dan stabil. Perjanjian Non-Proliferasi mendefinisikan negara-negara pemilik senjata nuklir sebagai negara yang telah memproduksi dan menetapkan alat peledak nuklir sebelum tahun 1967. Dan mereka adalah China, Prancis, Rusia, Inggris, dan AS. Aksesi ke protokol SEANWFZ berarti mereka setuju untuk tidak meluncurkan atau mengancam akan menggunakan nuklir di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn, upaya blok tersebut pada perjanjian anti-nuklir kemungkinan akan membuat beberapa kemajuan, karena Beijing telah menunjukkan “keinginan kuat” untuk menandatangani perjanjian tersebut. Namun, dia tidak memberikan kerangka waktu spesifik kapan China akan menyetujui protokol SEANWFZ.
“China telah menyatakan keinginan kuat untuk bergerak maju dengan aksesi ke perjanjian SEANWFZ,” kata Kao Kim Hourn dalam pengarahan di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Selasa.
Pengelompokan regional juga mendorong anggota baru Timor Leste untuk menandatangani perjanjian SEANWFZ.
Sementara Timor Leste bukan negara senjata nuklir, negara itu masih berada di Asia Tenggara. ASEAN juga telah menerima Timor Leste sebagai anggota ke-11 “secara prinsip”, sekaligus menjadikannya sebagai pengamat blok tersebut. Status pengamat ini memungkinkan Timor Leste ikut serta dalam pertemuan-pertemuan ASEAN.
“Para menteri [ASEAN] meminta Timor Leste untuk menandatangani perjanjian SEANWFZ. Timor Leste terletak di Asia Tenggara, dan merupakan pengamat ASEAN,” kata Kao Kim Hourn.
China sebelumnya telah mengisyaratkan kesediaannya untuk menandatangani SEANWFZ, meskipun ASEAN belum melihat Beijing benar-benar menandatangani pakta tersebut. Presiden China Xi Jinping pada tahun 2021 bahkan mengatakan bahwa Beijing siap untuk menyetujui protokol SEANWFZ “sedini mungkin”. Di sela-sela KTT ASEAN pekan lalu di Jakarta, Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abdul Kadir mengatakan kepada wartawan bahwa China telah berjanji untuk menyetujui SEANWFZ “tanpa syarat”.
Akankah AS Menandatangani Perjanjian?
Pertanyaan juga muncul tentang apakah negara senjata nuklir lain seperti AS akan menandatangani SEANWFZ. Apalagi sejak AS dan Inggris sepakat membantu Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir di bawah pakta pertahanan trilateral yang disebut AUKUS. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam kunjungannya ke Jakarta pekan lalu hanya mengomentari SEANWFZ secara singkat.
“Sehubungan dengan Perjanjian SEANWFZ, AS sangat berkomitmen pada rezim nonproliferasi berbasis aturan, dan ini berlaku secara menyeluruh,” kata Blinken dalam jumpa pers di Jakarta pekan lalu setelah dia menyelesaikan pembicaraan kebijakan luar negerinya dengan rekan-rekan ASEAN-nya.
“Kami sangat menghargai kepemimpinan ASEAN dalam masalah ini, dan kami sangat berharap untuk melanjutkan dan mengintensifkan konsultasi kami dengan ASEAN,” katanya.
Demikian berita seputar China Tidak Ingin Menggunakan Nuklir di ASEAN oleh Situs Berita Lintas 12 – lintas12.com.