Bupati Banyumas Mendorong Eksportir untuk Mendukung Industri Gula Semut oleh situs berita LINTAS 12 – LINTAS12.COM
Bupati Banyumas, Achmad Husein, mengajak para eksportir yang beroperasi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk aktif mendukung pengembangan gula kelapa kristal atau gula semut di wilayah tersebut, karena potensinya sangat menjanjikan untuk ekspor.
“Dalam survei yang kami lakukan sekitar empat tahun lalu, diperkirakan terdapat sekitar 2,6 juta pohon kelapa di Banyumas,” ungkap Achmad Husein di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, pada Sabtu siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati menyampaikan hal ini saat memberikan sambutan dalam acara Temu Eksportir dan Pengukuhan Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI) Banyumas, di Pendopo Sipanji, Purwokerto.
Beliau menyatakan bahwa dari jumlah pohon kelapa tersebut, hanya sekitar 120 ribu pohon kelapa yang sudah diambil niranya dan sekitar separuh dari jumlah itu telah disertifikasi.
“Potensi yang kami miliki luar biasa. Kini, tugas kita adalah memperluas dan meningkatkan produksi nira dan gula semut,” tambahnya.
Namun, Bupati juga menyadari bahwa dalam pengembangan gula semut, ada permasalahan yaitu kurangnya jumlah warga yang berani memanjat pohon kelapa untuk mengambil niranya.
Bahkan, di daerah penghasil gula semut, disebutkan bahwa telah terjadi kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa saat seseorang jatuh dari pohon kelapa saat sedang mengambil nira.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemkab Banyumas telah berusaha meminimalisir kejadian tersebut dengan memberikan 100 ribu bibit pohon kelapa genjah yang berbatang pendek secara gratis kepada masyarakat. Namun, bantuan ini mengalami masalah hukum.
“Kami juga telah mencoba memperkenalkan penggunaan safety belt (sabuk pengaman, Red) kepada para penderes nira, namun efektivitasnya terbatas karena beberapa di antara mereka merasa kesulitan menggunakan alat tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa Balai Penelitian Tanaman Palma (Balit Palma) di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, telah berhasil mengembangkan pohon kelapa genjah yang dapat menghasilkan nira dalam jumlah banyak setelah berusia 4 tahun.
Oleh karena itu, Bupati berharap bahwa sebelum masa jabatannya berakhir pada tanggal 24 September 2023, bibit kelapa genjah dari Balit Palma sudah dapat dihadirkan di Banyumas.
Bukan hanya gula semut, Bupati juga menegaskan bahwa Banyumas memiliki beragam produk lain yang berpotensi untuk diekspor.
“Dengan hadirnya Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI), semoga kita dapat saling membantu dan mendukung,” imbuhnya.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) GPEI Provinsi Jawa Tengah, Ade Siti Muksodah, menginformasikan bahwa hingga saat ini GPEI telah memiliki 15 DPD.
Ia juga menyebutkan bahwa Banyumas menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang bergabung dalam GPEI.
Ia mengakui bahwa gula semut asal Banyumas telah memiliki pasar ekspor di negara-negara besar dan digunakan oleh beberapa perusahaan besar yang memproduksi minuman bersoda.
“Kami juga berencana untuk membawa Banyumas menghadiri kegiatan di Siberia, Rusia, dalam waktu dekat,” tambahnya.
Bupati Banyumas Mendorong Eksportir untuk Mendukung Industri Gula Semut oleh situs berita LINTAS 12 – LINTAS12.COM