Anies dan Prabowo Bersama Kritik Kebijakan Pendidikan di Indonesia oleh situs berita LINTAS 12 – LINTAS12.COM melalui kanal Politik.
Dua calon presiden potensial, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, secara bersamaan mengkritik program pendidikan yang dilaksanakan oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka menyoroti permasalahan yang masih ada dalam program pendidikan tersebut.
Kritik dari Anies dan Prabowo disampaikan usai acara puncak kegiatan Belajarraya 2023 di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Anies berpendapat bahwa program pendidikan yang dijalankan oleh pemerintahan Jokowi kurang melibatkan masyarakat secara aktif dalam bidang pendidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Anies, mantan Gubernur DKI Jakarta, menyatakan bahwa Jokowi tampak lebih fokus pada pembayaran pajak publik daripada melibatkan masyarakat dalam program-program pemerintahan, termasuk di dalamnya pendidikan. Anies juga menyoroti perbedaan gaya kepemimpinan Jokowi dengan Presiden RI pertama, Soekarno.
“Saat kami memulai gerakan Indonesia Mengajar, kami secara eksplisit menyampaikan bahwa pendidikan bukan sekadar program, tetapi sebuah gerakan,” ujar Anies.
“Kata kunci yang dulu adalah ‘bantu’, namun sekarang pemerintah terkesan berkata ‘anda diam saja, kami yang akan mengerjakan semuanya. Anda bayar pajak, anda nyoblos pemilu, tapi tidak perlu terlibat aktif’. Hal ini perlu diubah, ‘bantu kami untuk terlibat dan bersama-sama kita bangun gerakan untuk pendidikan. Kita harus membuka ruang untuk itu,” lanjutnya.
Sementara itu, Prabowo menyoroti kekurangan-kekurangan dalam bidang pendidikan pada masa pemerintahan Jokowi. Dia berpendapat bahwa perlu dilakukan perbaikan, terutama dalam meningkatkan kualitas para guru.
Menurutnya, kualitas guru adalah pondasi utama pendidikan bagi generasi muda, namun masih terbelakang dalam sejumlah program yang diterapkan oleh pemerintahan di bawah kepemimpinan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim.
“Kunci kebangkitan bangsa kita terletak pada pendidikan, sehingga saya meyakini bahwa kita harus terus berinvestasi di bidang pendidikan dan memberdayakan para guru agar menjadi lebih baik,” ujar Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus tersebut menyatakan bahwa masih banyak kekurangan di sektor pendidikan, dan dia berkomitmen untuk mencari cara-cara untuk mengatasi kekurangan tersebut.
“Kami percaya bahwa arah yang kami ambil adalah yang benar, namun kami juga harus selalu mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dan mencari cara untuk memperbaikinya,” jelas pensiunan Letjen itu.
Selain itu, Prabowo menekankan bahwa perbaikan pendidikan juga harus diimbangi dengan peningkatan ekonomi. Mutu kesehatan bagi anak-anak dan ibu hamil juga menjadi faktor penting dalam menutupi kekurangan di bidang pendidikan yang belum terjangkau oleh program-program pemerintahan Presiden RI Jokowi.
“Namun, kami juga harus menjaga perekonomian kita dan memperbaikinya agar rakyat, terutama lapisan bawah, dapat dibantu untuk bangkit sehingga anak-anak kita mendapatkan gizi yang cukup, ibu-ibu mereka juga mendapatkan gizi yang cukup, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi generasi bangsa yang cerdas dan kuat,” tutup Prabowo.
Demikian isi berita seputar Anies dan Prabowo Bersama Kritik Kebijakan Pendidikan di Indonesia oleh situs berita LINTAS 12 – LINTAS12.COM melalui kanal Politik.