Kreativitas AI Mendekati Kesempurnaan, Melebihi Sebagian Besar Manusia: Studi terbaru oleh situs berita LINTAS 12 – LINTAS12.COM melalui kanal Teknologi.
Kecerdasan Buatan (AI) telah mencatat kemajuan luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Semakin berkembangnya teknologi AI telah menimbulkan kekhawatiran bahwa pekerjaan manusia bisa terancam di masa depan.
Penelitian terbaru dari University of Montana telah menemukan bahwa AI semakin mendekati kesempurnaan dalam tes kreativitas. ChatGPT, sebuah model AI, mampu menandingi tingkat kreativitas dari satu persen pemikir manusia terbaik pada tes kreativitas standar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Studi ini menggunakan Tes Kreativitas Torrance (TTCT), yang merupakan tes kreativitas yang umum digunakan, untuk mengevaluasi kinerja ChatGPT. Delapan pertanyaan diajukan kepada ChatGPT dan tanggapannya dicatat. Respons dari 24 siswa Universitas Montana juga dikumpulkan dan dibandingkan dengan respons dari 2.700 siswa di seluruh negeri yang mengikuti TTCT. Penilaian dilakukan oleh Layanan Pengujian Akademik, yang tidak mengetahui apakah respons tersebut berasal dari manusia atau AI.
Tes TTCT terdiri dari dua bagian, yaitu penilaian verbal dan penilaian grafis. Kedua bagian ini mengukur pemikiran divergen, proses berpikir untuk menghasilkan ide. Dalam penilaian verbal, peserta tes memberikan gambar atau petunjuk lisan dan diminta untuk memberikan tanggapan tertulis. Sedangkan penilaian grafis, peserta tes menjawab pertanyaan dengan membuat gambar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas jawaban ChatGPT sebanding dengan manusia paling kreatif yang mengikuti tes. Bahkan, sebagian besar siswa di seluruh negeri kalah dari ChatGPT. Temuan ini dianggap mengesankan oleh beberapa ahli, termasuk Eric Guzik, asisten profesor di University of Montana.
Eric Guzik menyatakan bahwa kreativitas adalah tentang berpikir secara berbeda, dan ia menemukan fakta bahwa kecerdasan buatan atau AI dapat membantu menerapkan pemikiran kreatif dalam proses bisnis dan inovasi sangat menarik.
Dalam penelitian ini, ChatGPT mencapai persentil tertinggi untuk kelancaran dan orisinalitas, dan persentil ke-97 untuk fleksibilitas. Guzik memprediksi bahwa ChatGPT kemungkinan akan menjadi pendorong inovasi dalam waktu dekat.
Temuan ini membawa implikasi besar bagi masa depan AI dan perannya dalam tren kreatif. Selain digunakan untuk menciptakan musik, seni, penelitian ini menunjukkan bahwa AI juga dapat digunakan untuk menciptakan ide-ide baru dan inovatif dalam berbagai bidang seperti pemasaran, iklan, dan pengembangan produk.
Namun, penelitian ini juga memunculkan pertanyaan tentang peran manusia dalam tren kreatif. Seiring AI semakin maju, apakah kreativitas manusia masih dibutuhkan?
Para ahli berpendapat bahwa AI akan selalu membutuhkan sentuhan manusia karena AI tidak memiliki kemampuan untuk memahami emosi dan perasaan manusia.
Namun, ada juga pendapat bahwa AI dan manusia akan bekerja bersama di ranah yang sama. AI akan menciptakan ide, sementara manusia akan menyempurnakannya dan menggunakannya.
Meskipun penelitian ini menyatakan bahwa ChatGPT lebih kreatif daripada 99 persen manusia, laporan lain berpendapat sebaliknya. Sebuah laporan tentang Pemasaran yang Lebih Baik menyatakan bahwa AI belum dapat mengalahkan kreativitas manusia karena AI masih kekurangan nuansa dan kecerdasan emosional yang dimiliki manusia. Meskipun AI dapat menghasilkan konten dengan cepat dan akurat, mereka belum dapat menandingi kedalaman dan kompleksitas yang bisa dihasilkan oleh manusia.
Demikian isi berita teknologi seputar Kreativitas AI Mendekati Kesempurnaan, Melebihi Sebagian Besar Manusia: STudi terbaru oleh situs berita LINTAS 12 – LINTAS12.COM melalui kanal Teknologi.