Mencegah Kejahatan Finansial dan Skema Rekayasa Sosial, Bank Digital Meluncurkan Aplikasi Terbaru

Jumat, 18 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: Kejahatan Siber

Ilustrasi: Kejahatan Siber

Lintas12.com – Mencegah Kejahatan Finansial dan Skema Rekayasa Sosial, Bank Digital Meluncurkan Aplikasi Terbaru oleh portal berita Indonesia, LINTAS 12 melalui kanal Serangan Siber.

Di era digital saat ini, masyarakat sering kali dihadapkan pada berbagai modus kejahatan yang datang tanpa diduga. Seiring dengan kemajuan zaman, perkembangan kejahatan finansial ternyata semakin pesat, karena sebagian besar masyarakat dan pelaku bisnis kini melakukan transaksi secara digital untuk menjalankan roda ekonomi.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Bank Indonesia terkait kejahatan finansial atau keuangan dalam pembayaran digital, terungkap bahwa nilai transaksi perbankan digital pada tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 28,72% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai angka Rp 52.545,8 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menyikapi hal ini, Amar Bank, sebuah bank digital yang melayani segmen ritel dan UMKM, hari ini meluncurkan fitur tabungan Brankas dalam aplikasinya. Brankas merupakan sebuah bank pintar yang hanya ada dalam bentuk aplikasi mobile, dirancang sebagai solusi nyata untuk mencegah atau mengatasi kekhawatiran masyarakat terhadap kejahatan finansial dan skema rekayasa sosial.

Baca juga:  Biden menominasikan Haugh sebagai wakil CYBERCOM

Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, dalam pernyataan tertulis yang diterima, mengungkapkan bahwa aplikasi ini didukung oleh kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan perlindungan berlapis.

“Meskipun upaya terus dilakukan untuk mengedukasi nasabah mengenai langkah-langkah perlindungan keamanan, nasabah masih sering kali menjadi korban kejahatan finansial. Oleh karena itu, langkah konkret perlu diambil agar nasabah dapat menjalani hidup dengan lebih tenang,” ujar Vishal.

“Survei yang kami lakukan menunjukkan bahwa dalam tiga bulan terakhir, sekitar 83% dari responden masih menerima pesan penipuan online, di mana satu dari tiga penerima pesan tersebut menjadi korban kejahatan finansial. Kami meyakini bahwa teknologi seharusnya memberikan dampak positif dan meningkatkan kualitas hidup, oleh karena itu kami dengan cepat meluncurkan fitur tabungan ini dengan tambahan lapisan perlindungan. Aplikasi ini diharapkan dapat mencegah atau mengatasi kekhawatiran nasabah terhadap kejahatan finansial,” tambahnya.

Baca juga:  Sandworm membuat malware untuk dijalankan di router ASUS

Vishal juga menjelaskan bahwa dengan menggunakan teknologi panggilan video berbasis AI, Brankas mampu memberikan rasa aman bagi para nasabah dalam menyimpan tabungan jangka panjang mereka. Fitur ini disesuaikan dengan karakteristik masing-masing nasabah, serta menambahkan lapisan perlindungan yang hanya dapat diakses oleh nasabah yang memiliki otoritas.

“Fitur tabungan ini diharapkan efektif dalam mencegah nasabah dari berbagai bentuk kejahatan finansial, termasuk risiko kehilangan dana akibat kebocoran kata sandi, pencurian ponsel, penyalahgunaan kartu debit, dan bahkan serangan malware yang tak disengaja,” jelasnya.

Vishal menegaskan bahwa pihaknya juga menyediakan layanan keuangan digital yang mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan, terutama bagi individu dan UMKM yang saat ini masih terbatas dalam mengakses layanan keuangan.

Baca juga:  Serangan dunia maya pada NATO dapat memicu klausul pertahanan kolektif

“Inovasi berkelanjutan ini kami lakukan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencegah dan memberantas kejahatan finansial. Dengan demikian, nasabah dapat melindungi aset finansial mereka dengan lebih efektif,” tutupnya.

Demikian informasi berita seputar Mencegah Kejahatan Finansial dan Skema Rekayasa Sosial, Bank Digital Meluncurkan Aplikasi Terbaru oleh portal berita Indonesia, LINTAS 12 melalui kanal Serangan Siber.

Berita Terkait

Hacker Korea Utara Mengincar Latihan Militer AS-Korea Selatan
Polisi Menangkap Pelaku Peretasan Akun Media Sosial Eksekutif KOI
Tiongkok Diduga Tanam Malware di Sistem Pertahanan
Ancaman Penipuan Siber Meningkat dengan Hype Film Barbie dan Oppenheimer
Apple akan merilis ‘Mode Penguncian’ baru saat melawan perusahaan spyware
NATO membentuk kekuatan respons siber di tengah meningkatnya ancaman
Perusahaan Berusaha Menemukan Bakat Keamanan Siber yang Berkualitas
Kru Ransomware menyamar sebagai perusahaan nyata untuk menarik pekerja

Berita Terkait

Minggu, 20 Agustus 2023 - 22:39 WIB

Hacker Korea Utara Mengincar Latihan Militer AS-Korea Selatan

Jumat, 18 Agustus 2023 - 14:45 WIB

Mencegah Kejahatan Finansial dan Skema Rekayasa Sosial, Bank Digital Meluncurkan Aplikasi Terbaru

Senin, 14 Agustus 2023 - 16:17 WIB

Polisi Menangkap Pelaku Peretasan Akun Media Sosial Eksekutif KOI

Senin, 31 Juli 2023 - 12:57 WIB

Tiongkok Diduga Tanam Malware di Sistem Pertahanan

Rabu, 26 Juli 2023 - 12:55 WIB

Ancaman Penipuan Siber Meningkat dengan Hype Film Barbie dan Oppenheimer

Sabtu, 9 Juli 2022 - 20:07 WIB

Apple akan merilis ‘Mode Penguncian’ baru saat melawan perusahaan spyware

Senin, 4 Juli 2022 - 14:44 WIB

NATO membentuk kekuatan respons siber di tengah meningkatnya ancaman

Minggu, 26 Juni 2022 - 13:36 WIB

Perusahaan Berusaha Menemukan Bakat Keamanan Siber yang Berkualitas

Berita Terbaru

Prabowo Mengumumkan Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden [ilustrasi oleh L12]

Politik

Prabowo Mengumumkan Gibran Cawapres

Minggu, 22 Okt 2023 - 22:00 WIB

Aria Bima: Saya tidak ikhlas kalau Pak Jokowi dan Mas Gibran mendukung Prabowo [Ilustrasi by L12]

Politik

Jokowi-Gibran dukung Prabowo, Aria Bima tak ikhlas

Jumat, 20 Okt 2023 - 21:42 WIB