lintas12.com – Potensi Ekonomi Halal Indonesia Mampu Dongkrak PDB sebesar USD 5,1 Miliar per Tahun, Ujar Sri Mulyani oleh Portal Berita Indonesia terkini, LINTAS 12 melalui kanal Ekonomi.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyoroti potensi ekonomi halal Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar. Ia optimistis bahwa sektor ekonomi halal dapat memberikan dorongan signifikan pada Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) dengan nilai mencapai USD 5,1 Miliar tiap tahunnya. Keunikan ini diiringi oleh posisi Indonesia sebagai pasar konsumen halal terbesar di dunia dengan jumlah penduduk Muslim mencapai 230 juta orang.
Sri Mulyani menjelaskan, “Laporan pasar halal tahun 2022 menunjukkan bahwa melalui ekspor dan peluang investasi, ekonomi halal berpotensi mengangkat PDB Indonesia hingga USD 5,1 Miliar setiap tahunnya.” Ia menyampaikan pandangannya dalam keynote speech pada acara The 7th Annual Islamic Finance Conference (AIFC) yang diselenggarakan secara daring pada tanggal 29 Agustus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, prestasi Indonesia tidak hanya terhenti di situ. Indonesia berhasil membangun daya saing yang kuat dalam pasar halal dan mampu memanfaatkan potensi tersebut dengan menjadi pemain kunci dalam pemasaran produk halal secara global. Prestasi ini tercermin dalam peringkat yang cemerlang di panggung global.
“Indonesia menempati peringkat kedua untuk kategori makanan dan minuman, serta peringkat ketiga dalam sektor fashion secara global. Di samping itu, peringkat keenam diraih dalam ranah keuangan Islam,” tambahnya.
Menurut Bendahara Negara ini, Indonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi halal berkat populasi Muslim yang besar dan kemampuan di berbagai sektor industri halal, seperti makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, keuangan Islam, serta pariwisata halal.
Sri Mulyani menegaskan bahwa Indonesia memiliki peluang emas untuk menjadi pemain utama dalam panggung ekonomi halal global. Mengembangkan sektor ekonomi halal diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas.
“Ilmu yang kami sajikan menggambarkan potensi luar biasa, yang pada akhirnya akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Indonesia memegang peran krusial dalam perekonomian halal global,” tandasnya.
Oleh karena itu, Sri Mulyani meyakini bahwa peningkatan permintaan terhadap produk dan layanan halal, bersama dengan posisi strategis Indonesia di pasar global, membuka peluang pertumbuhan yang pesat serta potensi pengembangan yang luas bagi ekonomi halal Indonesia.
Dalam pandangannya, sektor ekonomi halal telah menunjukkan pertumbuhan positif di tengah tantangan global yang beragam. Lebih dari 1,9 miliar Muslim di seluruh dunia menghabiskan sekitar USD 2 triliun untuk produk halal pada tahun 2021, mengalami pertumbuhan hampir 9 persen dari tahun sebelumnya.
“Proyeksi tahun 2025 menunjukkan pengeluaran Muslim di sektor halal akan tumbuh sekitar 7,8 persen, atau mencapai sekitar USD 3 triliun. Sementara ekonomi halal global diperkirakan akan mencapai USD 4,96 triliun pada tahun 2030. Tantangan global telah memperkuat peran ekonomi halal sebagai sumber pertumbuhan baru,” jelas Sri Mulyani.
Menurut pandangan Sri Mulyani, sektor ekonomi halal memiliki potensi besar untuk terus berkembang, karena penerapan prinsip dan kerangka halal tidak hanya berkaitan dengan aspek agama, tetapi juga melibatkan standar kesehatan, kebersihan, dan keselamatan yang tinggi.
“Popularitas produk halal dan permintaan yang terus meningkat tidak hanya berasal dari konsumen Muslim, tetapi juga dari non-Muslim. Konsumen semakin mencari produk berkualitas tinggi yang aman dan etis, dan semuanya tercermin dalam nilai-nilai halal,” pungkas Sri Mulyani.
Demikian berita ekonomi terbaru seputar Potensi Ekonomi Halal Indonesia Mampu Dongkrak PDB sebesar USD 5,1 Miliar per Tahun, Ujar Sri Mulyani oleh Portal Berita Indonesia terkini, LINTAS 12 melalui kanal Ekonomi.