lintas12.com – diplomat ASEAN bertemu untuk meninjau rencana perdamaian Myanmar yang terhenti oleh Portal Berita Indonesia, LINTAS 12 melalui kanal Global.
Para diplomat terkemuka Asia Tenggara – ASEAN akan meninjau rencana perdamaian blok regional mereka untuk Myanmar pada hari Senin, dengan rasa frustrasi yang tumbuh karena kegagalan militer pemerintahannya untuk mengakhiri kekerasan lebih dari dua tahun setelah mengambil alih kekuasaan melalui kudeta.
Menteri Luar Negeri Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) berkumpul di Jakarta, ibu kota Indonesia yang menjabat sebagai ketua blok ini, minggu ini untuk membahas Myanmar, kode perilaku untuk Laut China Selatan, ekonomi wilayah, kejahatan lintas negara, dan isu-isu lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Myanmar adalah anggota ASEAN meskipun penguasa militernya telah dikecualikan dari pertemuan tingkat tinggi blok ini sejak mereka menggulingkan pemerintahan terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi pada tahun 2021, yang memicu perlawanan keras terhadap pemerintahannya.
ASEAN telah setuju tentang rencana perdamaian, yang dikenal sebagai konsensus lima poinnya, yang menyerukan akhir kekerasan dan dialog antara semua pihak, tetapi para jenderal hanya memberikan lip service yang sedikit lebih dari itu.
“Sebagaimana yang diamanahkan oleh para pemimpin, kami akan melakukan tinjauan komprehensif terhadap pelaksanaan ‘lima PC’ dan menyiapkan rekomendasi untuk pembahasan para pemimpin kami,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam sambutannya, mengacu pada rencana lima poin tersebut.
“ASEAN hanya dapat maju dengan kekuatan penuh jika kami dapat menjamin solusi yang damai dan berkelanjutan di Myanmar,” katanya.
Krisis di Myanmar telah menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas dan persatuan sebuah kelompok yang didirikan pada puncak Perang Dingin pada tahun 1960-an.
ASEAN selama beberapa dekade beroperasi di bawah prinsip untuk tidak campur tangan dalam urusan internal masing-masing dan mencapai kesepakatan melalui konsensus, tetapi hal itu membuatnya kesulitan untuk membantu menyelesaikan masalah seperti Myanmar, tidak dapat mendorong para jenderal di luar dari pertemuan tingkat tinggi.
Indonesia, yang telah mendesak persatuan di tengah keraguan yang semakin tumbuh terhadap kredibilitas blok ini, telah melakukan upaya di belakang layar untuk menemukan solusi terhadap krisis Myanmar tetapi belum menunjukkan hasil yang signifikan.
Pemimpin-pemimpin ASEAN dijadwalkan berkumpul di Jakarta nanti dalam minggu ini bersama pemimpin-pemimpin dan perwakilan negara-negara mitra seperti Amerika Serikat, China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan lainnya.
Presiden AS Joe Biden tidak akan hadir. Wakil Presiden Kamala Harris, wakil presiden Asia Amerika pertama, akan menggantikannya.
Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang dijadwalkan akan hadir.
Demikian berita internasional terkini seputar diplomat ASEAN bertemu untuk meninjau rencana perdamaian Myanmar yang terhenti oleh Portal Berita Indonesia, LINTAS 12 melalui kanal Global.