lintas12.com – Membangun Kekuatan Politik untuk Anies-Cak Imin dibahas dalam artikel ini oleh Portal Berita Indonesia, LINTAS 12 melalui kanal Politik.
Walaupun sudah secara resmi mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau yang dikenal sebagai pasangan AMIN, Koalisi Perubahan tetap berusaha untuk memperkuat barisannya. Tambahan amunisi diperlukan demi meningkatkan peluang kemenangan.
Effendy Choirie, Ketua DPP Partai NasDem, menyatakan bahwa partainya telah mantap berkoalisi dengan PKB. Meskipun begitu, dia membuka peluang bagi partai mana pun yang ingin bergabung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami telah mantap dengan koalisi ini, namun kami membuka pintu bagi seluruh kekuatan politik,” ujarnya di NasDem Tower setelah menerima dukungan dari Partai Masyumi pada Selasa (5/9).
Sikap terbuka ini, lanjut Gus Choi, tanpa syarat apa pun. Siapa pun boleh bergabung, termasuk Partai Demokrat yang sebelumnya telah menyatakan keluar.
“Demokrat telah keluar, jika mereka ingin kembali, selamat datang,” tambahnya.
Gus Choi juga menambahkan bahwa saat ini pihaknya sedang menyiapkan struktur untuk tim pemenangan. Nantinya, semua pihak dalam koalisi akan terlibat dalam tim pemenangan tersebut.
“Kami akan membentuk tim dan merumuskan strategi yang akan dijalankan,” jelasnya.
Sebelumnya, setelah mendengar berita bahwa Cak Imin telah menerima pinangan dari NasDem sebagai pasangan Anies Baswedan, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku tetap bersyukur bahwa manuver Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem, dan Anies Baswedan terungkap dengan cepat. SBY tidak dapat membayangkan jika pengkhianatan politik tersebut baru terungkap menjelang batas waktu pendaftaran calon presiden dan wakil presiden di KPU RI.
“Kita mungkin telah dikhianati dan ditinggalkan seperti ini sekarang. Bayangkan jika kita dikhianati dan ditinggalkan seperti ini hanya satu atau dua hari sebelum batas waktu pendaftaran ke KPU, itu akan menjadi betapa sulitnya. Kita masih mendapat pertolongan dari Allah dan kita diselamatkan oleh sejarah, ini adalah suatu berkah,” kata SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (1/9).
SBY menyatakan bahwa terungkapnya manuver Surya Paloh adalah pertanda bahwa Partai Demokrat tidak diizinkan untuk berkolaborasi dengan partai calon presiden yang tidak jujur dan tidak dapat dipercaya.
“Kita tidak diberi izin oleh Allah untuk mendukung seseorang atau bermitra dengan seseorang yang tidak jujur, tidak dapat dipercaya, dan tidak memenuhi kesepakatan yang telah dibuat,” ujar SBY.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memastikan bahwa dirinya telah menerima keputusan Partai NasDem dan Anies Baswedan yang memilih Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sebagai calon wakil presiden. AHY menegaskan bahwa ia dan Partai Demokrat telah melanjutkan langkah mereka setelah dikhianati oleh Anies Baswedan.
“Dengan rendah hati, kami menyatakan bahwa kami telah melanjutkan dan siap menghadapi peluang-peluang yang baik di masa depan,” kata AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta, pada Senin (4/9). Putra sulung SBY tersebut mengakui bahwa ia sangat memahami perasaan kader-kader setelah pengkhianatan yang dilakukan oleh NasDem dan Anies Baswedan. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh kader untuk menghadapi tantangan politik ke depan dengan kepala tegak.
Demikian berita politik Indonesia terbaru Membangun Kekuatan Politik untuk Anies-Cak Imin yang dibahas dalam artikel ini oleh Portal Berita Indonesia, LINTAS 12 melalui kanal Politik.