lintas12.com – Panglima TNI Yudo Margono Minta Maaf atas Pernyataan Terkait “Piting” dibahas dalam artikel berita ini oleh Portal Berita Indonesia, LINTAS 12 melalui kanal Militer.
Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, dengan tulus meminta maaf atas pernyataannya terkait “piting” dalam konteks penanganan aksi unjuk rasa. Permintaan maaf ini disampaikannya saat memberikan arahan kepada prajurit TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta.
Laksamana Yudo menjelaskan bahwa istilah “piting” hanya digunakan sebagai perumpamaan agar para prajurit tidak menggunakan senjata untuk meredam kerusuhan massa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dengan tulus, saya memohon maaf. Saya ingin mengklarifikasi pernyataan saya yang mungkin terdengar tidak tepat mengenai ‘dipiting’. Istilah ini mungkin terdengar asing karena saya berasal dari daerah pedesaan, di mana kami sering bermain ‘piting’ bersama teman-teman. Saya berpikir bahwa menggunakan ‘piting’ lebih aman, karena kami tidak memiliki alat lain,” kata Yudo saat ditemui usai membuka latihan bersama ASEAN Solidarity Exercise 01 Natuna 2023 (ASEX-01 N) di Dermaga Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Selasa.
Yudo menjelaskan bahwa istilah tersebut muncul saat dia menjawab pertanyaan dari Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Mochamad Hasan yang meminta bantuan alat penanggulangan huru-hara (PHH).
Saat itu, Yudo berusaha menjelaskan bahwa tidak selalu diperlukan senjata untuk menangani kerusuhan massa, dan ia memberikan perumpamaan tersebut.
Selain itu, Yudo juga menegaskan bahwa TNI tidak akan menggerakkan pasukan untuk tugas pengamanan aksi unjuk rasa, termasuk dalam kasus seperti yang terjadi di Rempang.
Yudo menjelaskan bahwa prajurit TNI hanya akan dikerahkan jika menerima permintaan resmi dari pihak kepolisian.
“Tidak ada rencana penggerakan pasukan dari pihak saya, karena tidak ada permintaan resmi untuk hal tersebut. Semua yang saya katakan adalah perumpamaan. Namun, jika ada pemahaman yang berbeda di masyarakat, saya dengan tulus meminta maaf,” kata Yudo.
Ia juga menekankan bahwa pasukan yang dimobilisasi untuk membantu pengamanan di Rempang adalah anggota kodim dan korem.
“Kami tidak perintahkan penggerakan pasukan TNI. Bahkan sebelum kejadian tersebut, saya telah mengirimkan andpuspom TNI ke sini (Batam) untuk memastikan keterlibatan TNI dapat dihindari. Semoga tidak ada tindakan yang tidak sesuai dengan aturan dari pihak pasukan TNI,” ungkap Yudo Margono dengan tulus.
Demikian berita militer terkini seputar Yudo Margono Minta Maaf atas Pernyataan Terkait “Piting” yang dibahas dalam artikel berita ini oleh Portal Berita Indonesia, LINTAS 12 melalui kanal Militer.