lintas12.com – Fadhilah Surat Al-Fatihah dibahas dalam artikel islami ini oleh Portal Berita Indonesia, LINTAS 12 melalui kanal Religi.
Surat Al-fatihah mempunyai fadhilah atau keutamaan yang banyak, berikut ini adalah 9 (sembilan) diantaranya:
1. Surat Al-fatihah termasuk rukun shalat. Shalat tidak sah kecuali dengannya. Diriwayatkan oleh Bukhari, 756 dan Muslim, 394 dari Ubadah bin Somit radhiallahu anhu sesungguhnya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tidak (sah) shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al-Fatihah).”
An-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Hadits ini (menunjukkan) kewajiban membaca Al-Fatihah dan itu merupakan keharusan. Shalat tidak sah kecuali dengan membacanya. Lain halnya, jika orang tersebut tidak mampu. Ini adalah mazhab Malik, Syafii dan mayoritas para ulama dari kalangan para shahabat, tabiin dan (generasi) setelahnya.”
2. Fadhilah yang kedua yaitu, Surat Al-fatihah merupakan surat paling mulia dalam Al-Qur’an. Diriwayatkan oleh Tirmizi, no. 2875 dan dishahihkannya. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu sesungguhnya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam berkata kepada Ubay bin Ka’b:
“Apakah engkau suka aku ajarkan kepadamu surat yang belum diturunkan di Taurat, Injil, Zabur tidak juga dalam Al-Furqan sepertinya?” Dia menjawab, “Ya. Wahai Rasulullah.” Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Bagaimana anda membaca dalam shalat?” Beliau menjawab, “Membaca Ummul Qur’an (Al-Fatihah).” Maka Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Demi jiwaku yang ada ditangan-Nya. Tidak diturunkan dalam Taurat, Injil, Zabur tidak juga dalam Al-Furqan (surat) semisalnya.” (Dishahihkan Al-Albany dalam Shahih Tirmizi)3. Surat Al-fatihah adalah Assab’ul Matsani (tujuh ayat yang diulang-ulang). Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung.” (QS. Al-hijr: 87)
Diriwayatkan oleh Bukhari, no. 4474 dari Abu Said bin Al-Mualla, “Sesungguhnya Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda kepadanya:
“Aku akan ajarkan kepadamu suatu surat yang paling utama dalam Al-Qur’an sebelum engkau keluar dari masjid.” Kemudian beliau memegang tanganku. Ketika ingin keluar (masjid) saya katakan kepada beliau, “Tidakkah engkau mengatakan kepada saya akan mengajarkan kepadaku surat yang paling agung dalam Al-Qur’an?” Beliau menjawab, “Al-Hamdulillahi rabbil’alamin (Al-Fatihah), dia adalah As-Sab’ul Matsani (tujuh ayat yang diulang-ulang) dan Al-Qur’anul Azim yang diberikannya.”Al-Hafidz berkata, “Ada perbeda dalam maknanya, dikatakan ‘Al-Matsani’ karena diulang pada setiap rakaat. Ada yang mengatakan karena memuji kepada Allah Ta’ala, atau, karena dikhususkan untuk umat ini, dimana (tidak diturunkan) pada umat sebelumnya.’
4. Fadhilah yang keempat adalah bahwa di dalam surat Al-Fatihah menggabungkan antara tawasul kepada Allah Ta’ala dengan pujian dan sanjungan kepada-Nya serta memuliakan-Nya. Bertawasul kepada-Nya dengan ubudiyah dan mentauhidkan kepada-Nya. Kemudian setelah itu meminta keperluan yang paling penting dan keinginan yang paling bermanfaat yaitu petunjuk setelah dua wasilah tersebut. Maka orang yang meminta seperti lebih layak untuk dikabulkan. (Lihat ‘Madarijus salikin, 1/24)
5. Meskipun pendek, surat ini memuat tiga macam tauhid, tauhid Rububiyah, tauhid Uluhiyah dan tauhid Asma’ was sifat. (Silahkan lihat ‘Madirijus salikin, 1/24-27)
6. Surat Al-Fatihah mengandung fadhilah sebagai obat hati dan obat badan.
Ibnu Qoyyim rahimahulah berkata, “Adapun terkait obat bagi hati, maka sungguh surat ini memiliki kandungan tersebut. Karena penyakit hati berkisar pada dua sumber. Rusaknya ilmu dan rusaknya niat yang berdampak pada dua penyakit mematikan yaitu kesesatan dan kemarahan. Kesesatan adalah dampak dari rusaknya ilmu. Sementara kemarahan adalah dampak dari rusaknya niat. Keduanya termasuk unsur pokok semua penyakit hati. Petunjuk ke jalan yang lurus mengandung obat dari penyakit kesesatan. Oleh karena itu, permohonan petunjuk termasuk doa wajib bagi setiap hamba dan harus dilakukan setiap hari pada setiap shalat. Karena kebutuhan terhadap hidayah yang diinginkan sangat urgen sekali dan tidak dapat digantikan posisinya oleh permintaan yang lain. Sehingga realisasi dari ‘Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan’ termasuk ilmu, pengetahuan, amal dan berbagai keadaan yang mengandung obat dari penyakit kerusakan hati dan niat.
Halaman : 1 2 Selanjutnya