lintas12.com – Relawan Indonesia Tetap Bertahan di Gaza untuk Memberikan Dukungan Medis Darurat dibahas dalam artikel berita ini oleh portal berita Indonesia terkini, LINTAS 12 NEWS melalui kanal Timur Tengah.
Relawan Indonesia di Jalur Gaza akan tetap bertugas untuk memberikan dukungan medis darurat, kata LSM mereka pada hari Selasa, saat serangan udara Israel terus menghantam wilayah Palestina yang padat penduduk.
Pesawat jet Israel telah membombardir jalur pesisir yang sempit ini sejak akhir pekan lalu, menyusul serangan oleh kelompok Palestina berbasis Gaza, Hamas. Serangan udara itu telah menghantam bangunan hunian, rumah sakit, dan tempat ibadah, meninggalkan 2,3 juta penduduk di wilayah yang terkepung tidak memiliki tempat untuk berlindung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Fasilitas medis yang tersisa menjadi kewalahan ketika pemboman berlanjut pada hari Selasa, mendorong LSM Indonesia Medical Emergency Rescue Committee, atau MER-C, yang mengelola sebuah rumah sakit di Gaza, untuk menjaga stafnya di sana dan bersiap untuk mengirimkan lebih banyak relawan untuk membantu.
“(Mereka) akan tetap tinggal di Gaza untuk memberikan dukungan darurat pada saat yang kritis ini… mereka bukan hanya relawan MER-C, tetapi juga perwakilan rakyat Indonesia ke Palestina untuk memberikan bantuan di mana dibutuhkan oleh warga Palestina,” kata Sarbini Abdul Murad, ketua komite eksekutif MER-C, kepada wartawan di Jakarta.
“Tujuan utama tim adalah menyampaikan dukungan rakyat Indonesia melalui bantuan medis dan kemanusiaan.”
Indonesia, negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, adalah pendukung teguh Palestina, dan rakyat serta pemerintahnya melihat kemerdekaan Palestina sebagai mandat dari konstitusi mereka sendiri, yang menuntut penghapusan kolonialisme.
Rumah Sakit Indonesia, yang terletak di luar kamp pengungsi Jabalia Gaza, didirikan oleh MER-C pada tahun 2015 dengan sumbangan dari warga Indonesia.
Relawan Indonesia: Rumah Sakit Indonesia di Gaza sudah penuh
Pada hari Senin, rumah sakit tersebut sudah berkapasitas penuh dan bahkan ruang mayatnya tidak memiliki cukup ruang untuk menangani jenazah korban serangan udara baru karena “lonjakan korban dari serangan Israel,” kata Murad.
Pejabat MER-C sedang berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia untuk mengirim lebih banyak relawan di bawah kerangka diplomasi kemanusiaan mereka.
Indonesia juga bergabung dalam seruan luas untuk pembentukan koridor kemanusiaan, sementara rumah sakit Gaza yang kurang perlengkapan berusaha untuk merawat para korban luka.
“Fokus utama pemerintah Indonesia saat ini adalah pada situasi kemanusiaan, terutama mendorong upaya untuk menghentikan eskalasi kekerasan dan menghindari lebih banyak korban sipil,” kata Lalu Muhammad Iqbal, juru bicara Kementerian Luar Negeri, kepada wartawan.
“Menteri Luar Negeri Indonesia terus berkomunikasi dengan sejumlah negara dan organisasi internasional dalam upaya mencapai gencatan senjata.”
Demikian berita Dunia Islam seputar Relawan Indonesia Tetap Bertahan di Gaza untuk Memberikan Dukungan Medis Darurat yang dibahas dalam artikel berita ini oleh portal berita Indonesia terkini, LINTAS 12 NEWS melalui kanal Timur Tengah.