Kenapa BAB Harus Jongkok? Ini Alasan Ilmiahnya! dibahas dalam artikel berita ini oleh Portal Berita Indonesia Terkini, LINTAS 12 NEWS melalui kanal Kesehatan.
Kebiasaan buang air besar (BAB) merupakan aktivitas yang tampak sederhana, tetapi posisi tubuh saat melakukannya ternyata memiliki dampak besar terhadap kesehatan. Posisi jongkok telah lama menjadi tradisi di berbagai budaya, tetapi dengan perkembangan teknologi, banyak orang beralih ke toilet duduk yang lebih modern. Namun, tahukah Anda bahwa posisi jongkok memiliki keunggulan ilmiah dibandingkan posisi duduk saat BAB? Berikut penjelasannya!
- Anatomi Tubuh dan Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan manusia dirancang untuk bekerja secara optimal saat tubuh berada dalam posisi jongkok. Dalam posisi ini, otot puborectalis yang mengelilingi rektum akan lebih rileks, sehingga membentuk jalur yang lurus. Hal ini memudahkan proses pengeluaran tinja. Sebaliknya, dalam posisi duduk, jalur pembuangan menjadi lebih terhambat karena otot puborectalis masih sebagian menekan rektum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
- Mencegah Masalah Pencernaan
Penelitian menunjukkan bahwa posisi jongkok dapat membantu mencegah berbagai masalah pencernaan seperti sembelit, wasir, dan divertikulitis. Sembelit sering disebabkan oleh tekanan berlebih saat BAB, yang dapat dihindari jika tubuh berada dalam posisi alami. Selain itu, jongkok membantu mengurangi tekanan pada vena rektum, sehingga mencegah terjadinya wasir.
- Efisiensi dan Kecepatan
Posisi jongkok memungkinkan pengosongan usus besar yang lebih cepat dan efisien. Sebuah studi mengungkapkan bahwa orang yang BAB dalam posisi jongkok cenderung membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan posisi duduk. Hal ini juga mengurangi risiko ketegangan berlebih yang bisa memicu berbagai gangguan kesehatan.
- Mendukung Kebersihan dan Kesehatan Umum
Karena posisi jongkok memungkinkan pengosongan usus yang lebih sempurna, residu tinja yang tertinggal di usus besar dapat diminimalkan. Ini penting untuk mencegah penumpukan bakteri yang bisa menyebabkan infeksi atau gangguan kesehatan lainnya.
- Didukung oleh Penelitian Modern
Meskipun posisi duduk lebih populer di era modern, banyak penelitian yang mendukung manfaat posisi jongkok. Sebuah studi yang diterbitkan di “Journal of Digestive Diseases” menunjukkan bahwa posisi jongkok adalah posisi fisiologis terbaik untuk proses defekasi. Beberapa negara bahkan telah mengembangkan alat bantu jongkok yang dapat digunakan bersama toilet duduk untuk meniru posisi alami ini.
Bagaimana Jika Tidak Ada Toilet Jongkok?
Bagi Anda yang terbiasa menggunakan toilet duduk, tidak perlu khawatir. Anda tetap bisa menyesuaikan posisi tubuh agar mendekati posisi jongkok dengan cara:
- Menggunakan alat bantu seperti stool atau pijakan kaki untuk menaikkan posisi lutut lebih tinggi dari pinggul.
- Miringkan tubuh sedikit ke depan untuk membantu meluruskan saluran pencernaan.
Kesimpulan
Posisi jongkok saat BAB bukan sekadar tradisi, tetapi didukung oleh alasan ilmiah yang kuat. Dengan posisi ini, proses BAB menjadi lebih mudah, cepat, dan sehat. Jadi, pertimbangkan untuk kembali ke posisi alami ini demi kesehatan pencernaan Anda! Jika menggunakan toilet duduk, gunakan alat bantu untuk mendapatkan manfaat serupa.
Demikian berita terbaru seputar Kenapa BAB Harus Jongkok? Ini Alasan Ilmiahnya! yang dibahas dalam artikel berita ini oleh Portal Berita Indonesia Terkini, LINTAS 12 NEWS melalui kanal Kesehatan.